Sukuk Ritel Meluncur Besok, Pahami Karakter SBN Ritel Di Sini

sukuk ritel

Sukuk Ritel baru akan diterbitkan pemerintah Indonesia. Sukuk Ritel adalah salah satu instrumen investasi berbentu surat berharga negara (SBN). Namun, SBN ini punya beberapa jenis, apa aja sih jenisnya?

Pemerintah dikabarkan bakal rilis Sukuk Ritel (SR) seri 013 pada 28 Agustus 2020 dengan tingkat kupon tetap 6,05% dan tenor 3 tahun.

BACA JUGA: Anak Usaha KLBF Bakal IPO dengan Target Dana Terbesar Sejak 2008

Kupon SR013 lebih rendah dibandingkan dengan SR012 yang sebesar 6,3%. Hal ini selaras dengan tren penurunan suku bunga BI yang kini berada di level 4%.

Terus apa aja nih jenis-jenis SBN ritel yang harus kita ketahui sebelum investasi ke sana?

Sukuk Ritel dan ORI

Jenis pertama adalah Sukuk Ritel dan ORI. Kedua produk ini sama yang membedakan hanyalah status syariah dan konvensionalnya.

Kelebihan dari jenis SBN ritel ini adalah bisa diperjualbelikan di pasar sekunder. Dengan begitu, ketika tenor SBN belum usai, tetapi kalian butuh dana bisa mencairkannya lewat pasar sekunder.

Cara menjual SBN ritel jenis ini di pasar sekunder adalah dengan menghubungi agen penjualnya via online atau offline. Namun, jika kalian ingin menjual di pasar sekunder, artinya harus siap juga menelan risikonya.

Jadi, ketika menjual di pasar sekunder, bisa jadi harga SBN ritel yang kalian miliki di bawah 100% harga pokok.

Apa yang menyebabkan harga SBN ritel naik turun?

Penyebabnya adalah naik atau turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia. Kenaikan suku bunga acuan itu akan memengaruhi tingkat kupon SBN ritel selanjutnya.

Di sini, harga SBN ritel yang sudah diterbitkan bisa naik jika BI memutuskan turunkan suku bunga. Alasannya, kupon SBN ritel yang akan diterbitkan selanjutnya pasti lebih rendah dibandingkan dengan sebelumnya.

Namun, jika BI menaikkan suku bunga, harga SBN ritel yang sudah diterbitkan akan turun. Soalnya, kupon SBN ritel yang akan diterbitkan selanjutnya pasti lebih tinggi.

Apa Kelemahan SBN Ritel tipe yang bisa diperdagangkan ini?

Kelemahannya adalah tingkat kuponnya tetap. Jadi, ketika BI menaikkan suku bunga, tingkat kuponnya tidak akan menyesuaikan.

Sukuk Tabungan dan SBR

Sebenarnya Sukuk Tabungan dan SBR ini sama-sama SBN ritel kayak Sukuk Ritel dan ORI. Bedanya, Sukuk Tabungan dan SBR tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder.

Ini menjadi kelemahan dari Sukuk Tabungan dan SBR, tetapi jika kalian ingin mencairkan lebih dini, instrumen ini memiliki masa early redemption sekali.

Kelebihannya dari instrumen Sukuk Tabungan dan SBR adalah ketika mencairkan via fasilitas early redemption, kalian enggak akan merasakan potensi kerugian seperti menjual sukuk ritel dan ORI di pasar sekunder.

Selain itu, skema kupon Sukuk Tabungan dan SBR ini juga mengambang dengan batas minimal. Artinya, ketika BI menaikkan suku bungan, tingkat kupon akan menyesuaikan naik.

Namun, ketika BI menurunkan suku bunga, tingkat kupon akan turun hingga ke batas minimal yang sudah ditentukan di awal.

Emang Instrumen SBN Ritel Ini Pas Banget Buat Milenial?

Sebenarnya, instrumen SBN Ritel ini paling pas buat kalian yang punya uang idle gede banget terus bingung mau diapain.

Kalau, cuma invest Rp1 juta di SBN ritel dapet kuponnya cuma Rp4.285 per bulan. Perhitungan itu dengan menggunakan tingkat kupon Sukuk Ritel SR013.

Artinya, selama 3 tahun cuma menghasilkan Rp154.260. Nilai yang kecil kan?

Kecuali, kalian punya Rp1 miliar. Artinya, per bulan bisa dapet Rp4,28 juta alias setara UMR Jakarta.

Dalam setahun, kalian mampu menghasilkan Rp154,26 juta. Berasa kan untungnya?

Nah, bagi yang punya uang banyak, momen yang penuh ketidakpastian sekarang bisa jadi saatnya pindah portofolio ke Sukuk Ritel yang lebih aman. Nanti, kalian bisa jual kalau kondisi pasar saham sudah ada kepastian lagi.

Cuma inget aja, sekarang suku bunga BI berada di level terendah sepanjang masa di 4%. Artinya, potensi keuntungan dari kenaikan harga jual di pasar sekunder sangat tipis banget.

1 COMMENT

    Keuntungan yg aku dpt dengan main di P2P masih lebih tinggi dari sukuk ini :D. Ga terlalu cocok buatku main di sini sih mas.

    uang idle cendrung aku putar di Bisnis sampinganku yg sbnrnya bersifat iseng, asal uangnya muter dan menghasilkan profit lebih gede drpd bunga bank :p , bisnis pulsa dan jual beli LM . Untuk skr, walo ini hanya iseng2, tp modalnya selalu balik dan menghasilkan profit terus.

    Dari sjk kerja di bank, tiap kali ada penawaran perdana sukuk ato ORI, aku ga terlalu tertarik. Mungkin Krn risk profilingku yang cendrung speculative juga thd investasi :D.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.