Surya Rianto
No Result
View All Result
Kamis, April 29, 2021
  • Beranda
  • Cerita
  • Opini
  • Ulasan
Subscribe
  • Beranda
  • Cerita
  • Opini
  • Ulasan
No Result
View All Result
Surya Rianto
No Result
View All Result
Home Opini

Pesona Promo 11.11 dan Tanggal Cantik Lainnya Luntur

by Surya
7 November 2020
in Opini
Reading Time:5min read
A A
1
promo 11.11
153
SHARES
1.9k
VIEWS
Bagikan Yuk!

Promo 11.11 lagi gencar ditawarkan para startup marketplace di Indonesia. Termasuk, Bukalapak yang baru saja mendapatkan pendanaan US$100 juta dari Microsoft. Namun, tidak semua marketplace mengandalkan promo 11.11 tersebut.

Kalau dilihat dari historisnya, promo 11.11 itu berasal dari China. Kala itu, Alibaba berinisiatif memanfaatkan momentum 11 November sebagai ajang promosi pada 2009. 

Baca Ini Yuk!

Bank Kecil Harus Punya Modal Rp1 triliun, Bakal Banyak Aksi Rights Issue

Harga Emas Antam Turun, Jadi Mending Trading Aja?

Tips Meredam Risiko Investasi P2P Lending

Namun, keputusan Alibaba menggunakan tanggal cantik itu bukan semata-mata demi terlihat bagus. Momentum 11.11 itu bertepatan dengan Single’s day alias perayaan para lajang di China yang dibentuk sejak 1993. 

Jadi, setiap 11 November, para lajang di China akan menghamburkan uang untuk bersenang-senang. Festival 11.11 yang diinisiasi oleh Alibaba itu pun diikuti oleh e-Commerce lainnya, yakni JD.com.

BACA JUGA: Bitcoin dan Kawan-kawannya Bakal Masuk Era Baru pada 2021

Berbeda dengan China, di kawasan Amerika Serikat lebih terkenal dengan momentum Black Friday dan Cyber Monday, yang dirayakan pada Jumat dan Senin setelah Thanksgiving.

Ada beberapa versi historis tentang istilah Black Friday. Pertama dari istilah keuangan para peritel yang berubah dari merah [rugi] menjadi untung [hitam]. Kedua, istilah dari polisi di AS yang harus kerja ekstra keras karena jalanan pasti macet oleh masyarakat yang ingin belanja. 

Lalu, istilah Cyber Monday diciptakan oleh Federasi  Ritel Nasional AS pada 2005 karena melihat trafik belanja online setiap Senin setelah Thanksgiving sangat tinggi.

Melihat fenomena di China dan AS, penetapan momentum promosi besar-besaran itu disesuaikan dengan data trafik transaksi tertinggi setiap tahunnya. Dengan begitu, promosi yang diberikan pun efektif mendongkrak volume transaksi.

Enggak cuman itu, promo yang diadakan setahun sekali itu juga menjadi sesuai yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat di AS dan China. Jadi, ketika momen itu berjalan, volume transaksi penjualan pasti melejit.

Promo 11.11 sampai 12.12 yang Kehilangan Esensinya di Indonesia

Di sisi lain, Indonesia juga memiliki hari belanja online nasional (Harbolnas) spesial juga, yakni 12.12. Harbolnas itu pertama kali diadakan pada 12 Desember 2012 yang disingkat menjadi tanggal cantik 12.12.12. Di sini, saya tidak tahu alasan 12.12 dijadikan harbolnas, entah apakah di hari itu transaksi marketplace memang lagi tinggi-tingginya atau sekadar karena tanggal cantik. 

Faktanya, Harbolnas memang banjir transaksi hingga membuat server marketplace down karena tingginya trafik ke situs web maupun aplikasi. Bahkan, ada cerita sopir ojek online bisa dapat Mini Cooper dengan harga murah sekali di Harbolnas.

Namun, makin ke sini, strategi pemasaran marketplace jadi tanpa arah. Selain 12.12, beberapa marketplace, terutama yang terafiliasi dengan investor China juga menjalankan promo 11.11. Mungkin ada asumsi semakin banyak promo, jumlah transaksi bisa makin besar [ini asumsi saya].

Lalu, promo 12.12 dan promo 11.11 makin berkembang jadi promo tanggal cantik setiap bulannya. Awalnya, promo setiap bulan itu membuat masyarakat tetap heboh bertransaksi.

Kini beberapa masyarakat [beberapa teman saya] berpikir tidak perlu lagi menunggu momen 12.12 atau 11.11 karena sudah promo sudah tersaji setiap bulannya. Artinya, promo bukan lagi jadi momen spesial. Padahal, para marketplace sudah pasang iklan di medium digital maupun konvensional demi menarik minat masyarakat.

Langkah Anti Mainstream Tokopedia

Di tengah Lazada dan Shopee yang gencar melakukan promo 9.9, 10.10, sampai puncaknya 11.11. Tokopedia justru memilih jalan lain, unikorn Indonesia yang satu ini memang pernah berujar tidak tertarik lagi untuk melakukan promo besar-besaran di tanggal cantik. [kalau tidak salah ingat]

Nah, Tokopedia tidak melakukan promo setiap bulan lewat tanggal cantik, tetapi lebih mengambil momentum gajian lewat program Waktu Indonesia Belanja (WIB) setiap bulannya.

Langkah Tokopedia ini pun bisa dibilang lebih masuk akal dibandingkan dengan tanggal cantik setiap bulan. Alasannya, setiap abis gajian bisa jadi transaksi belanja online memang lebih tinggi sehingga jadi momentum tepat untuk memberikan promo.

Selaras dengan strategi Tokopedia, Shopee pun mengikuti cara yang sama, meski tetap menjalankan strategi tanggal cantik. Per Oktober 2020 kemarin, Shopee membuat promosi Gajian Sale yang serupa dengan WIB.

Langkah Shopee itu bisa jadi cara untuk bersaing panas mendapatkan transaksi yang lebih banyak dibandingkan dengan Tokopedia. Namun, apakah banjir promosi para marketplace itu efektif menjaring minat belanja masyarakat? saya sendiri belum mendapatkan data detail Gross Merchant Value (GMV) dengan adanya banyak promo tersebut.

Di sisi lain, ada yang harus diperhatikan para marketplace ketimbang memberikan promo yang banyak, yakni pengalaman berbelanja. Banyak pengguna yang merasa kecewa belanja saat promo karena tidak pernah lolos hingga transaksi sampai barang yang dikirim berbeda dengan yang dipesan.

Pengalaman pelanggan ini bisa jadi masalah serius, ketimbang terus mendorong transaksi tanpa batas lewat promo. Namun, tidak bisa dipungkiri, tanpa promo rutin bulanan, bisa jadi GMV marketplace bakal melorot. Toh, di luar sana banyak yang berburu promo juga.

Fungsi Promo Marketplace yang Gila-gilaan

Apa sebenarnya fungsi promosi besar-besaran marketplace itu? (ini murni sekadar pendapat saya)

Awalnya, fungsi promo para marketplace itu adalah untuk mengajak masyarakat yang masih enggan belanja online karena tidak biasa. Dengan promo, masyarakat diharapkan mau mencoba belanja online hingga terbiasa.

Selain itu, marketplace juga harus terus mengejar pertumbuhan penggunanya agar bisa memikat investor, serta mendulang omzet yang tinggi dari komisi tranksaksi sampai push toko online para merchant.

Lalu, promo besar-besaran itu juga digunakan untuk mendorong penetrasi produk pendukung bisa lebih cepat. Misalnya, setiap marketplace rata-rata memiliki dompet elektornik masing-masing.

Demi meningkatkan pengguna dompet elektroniknya, para marketplace memberikan promosi besar-besaran jika bertransaksi dengan dompet elektronik miliknya tersebut.

Selain itu, promo juga menjadi medan perang para marketplace berebut pangsa pasar penggunanya.

TULISAN INI TAYANG DALAM FORMAT LEBIH RINGKAS DI Bisnis.com

Tags: bisnis dan investasi

Artikel Terkait

bank kecil
Cerita

Bank Kecil Harus Punya Modal Rp1 triliun, Bakal Banyak Aksi Rights Issue

8 Desember 2020
1.9k
harga emas
Cerita

Harga Emas Antam Turun, Jadi Mending Trading Aja?

7 Desember 2020
1.9k
risiko investasi p2p lending
Headline

Tips Meredam Risiko Investasi P2P Lending

1 Desember 2020
1.9k
pilih asuransi
Headline

Pilih Asuransi Murni atau Unit Link, Ini Untung Ruginya

12 November 2020
1.9k
kasus atlet e-sport
Cerita

Kasus Atlet e-Sport dan Perbedaannya dengan Malinda Dee

9 November 2020
1.9k
Bitcoin
Headline

Bitcoin dkk Bakal Masuki Era Baru Pada Tahun Depan

31 Oktober 2020
1.9k
  • Trending
  • Comments
  • Latest
investasi p2p lending

Investasi P2P Lending Jadi Rentenir? Ini Cerita Gue

18 April 2021
Grab beli 4 persen saham EMTK

Grab Beli 4 Persen Saham EMTK, Buat Saingi Go-To?

15 April 2021
captain tsubasa 2018

Captain Tsubasa 2018 Tamat, Ini Perkiraan Cerita pada Season 2

6 April 2019
saham brms

Saham BRMS, Prospek Si Pengeruk Emas

6 April 2021
pilihan aplikasi investasi reksa dana

Pilihan Aplikasi untuk Investasi Reksa Dana Terbaik

6
eksploitasi anak oleh Djarum Foundation

Eksploitasi Anak oleh Djarum Foundation yang Keterlaluan

6
taufik hidayat

Taufik Hidayat, Kisah Sang Raja Backhand dari Indonesia

6
bisnis kedai kopi

Bisnis Kedai Kopi, Lokal Mulai Bersaing dengan Starbucks

5
cara menjual saham

Cara Menjual Saham untuk Pemula

25 April 2021
bank jago

Bank Jago Rugi Besar, Aladin Buka-bukaan Soal Shopee

22 April 2021
cara beli saham untuk pemula

Cara Beli Saham untuk Pemula

22 April 2021
cara pilih saham yang bagus

Cara Pilih Saham yang Bagus untuk Pemula

20 April 2021
  • investasi p2p lending

    Investasi P2P Lending Jadi Rentenir? Ini Cerita Gue

    352 shares
    Share 78 Tweet 49
  • Grab Beli 4 Persen Saham EMTK, Buat Saingi Go-To?

    34 shares
    Share 33 Tweet 21
  • Captain Tsubasa 2018 Tamat, Ini Perkiraan Cerita pada Season 2

    159 shares
    Share 64 Tweet 40
  • Saham BRMS, Prospek Si Pengeruk Emas

    157 shares
    Share 63 Tweet 39
  • Berburu Saham ARA, Padahal Itu Bukan Sinyal yang Baik

    157 shares
    Share 63 Tweet 39
cara menjual saham

Cara Menjual Saham untuk Pemula

25 April 2021
bank jago

Bank Jago Rugi Besar, Aladin Buka-bukaan Soal Shopee

22 April 2021
cara beli saham untuk pemula

Cara Beli Saham untuk Pemula

22 April 2021

Kanal

  • Blog Competition
  • Cerita
  • Dari Ane
  • Headline
  • Kabar Pasar
  • Opini
  • Rekomendasi untuk Kamu
  • Rilis
  • Ulasan

Site Navigation

  • Tentang Saya
  • Kolaborasi
  • Privacy Policy

Suryarianto.id

Tempat si Surya Rianto bikin konten yang bahas dari soal keuangan, olahraga, bisnis, dan pengalaman seru lainnya. Mau berkolaborasi? bisa kontak ke [email protected]

© 2021 Surya Rianto - Si Tukang Bikin Konten Suryarianto.id.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Cerita
  • Opini
  • Ulasan

© 2021 Surya Rianto - Si Tukang Bikin Konten Suryarianto.id.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.