Saham BRMS alias PT Bumi Resources Minerals Tbk. adalah anak usaha dari BUMI. Induk usahanya adalah salah satu saham legendaris milik sejuta umat yang jadi primadona pada 2005-an ke atas, tetapi jadi bahan cacian setelah 2008-an.
Nasib induknya itu pun berpengaruh ke nasib saham BRMS juga. Sempat terjatuh ke level gocap pada medio 2016. Kini, saham BRMS mulai menunjukkan taringnya, meski hanya kadang-kadang.
Nah, dalam tulisan ini, saya akan mencoba terus update tentang kinerja saham BRMS serta prospeknya.
disclaimer: tulisan ini tidak mengajak kamu untuk mengoleksi saham tertentu. Isi tulisan hanya menggambarkan data-data dan informasi terkini. Semua kebijakan investasi ada di tangan pembaca.
tulisan ini juga tidak bermaksud untuk menggoreng saham tertentu karena murni hasil riset berdasarkan informasi terkini dan pergerakan harga saham secara historis
Saham BRMS dan Prospek Kilau Emas
Saham BRMS menjadi perbincangan sejak pertengahan 2020 kemarin. Saat emas menjadi primadona karena harga sahamnya tembus Rp1 juta per gram akibat permintaan yang tinggi. Di saat bersamaan, BRMS bakal memulai produksi beberapa komoditas mineralnya.
Pertama, tambang di Poboya, Palu. Proyek tambang emas itu memiliki cadangan sekitar 3,9 juta ton dalam bentuk bijih. Lalu, tambang itu juga memiliki sumber daya emas sebanyak 7,9 juta bijih. Tambang itu akan memproduksi 100.000 ton pada tahun pertama, sedangkan di tahun kedua bisa meningkat hingga 180.000 ton.
BACA YANG INI JUGA YUK: Berburu Saham ARA, Padahal itu Bukan Sinyal Baik
Kedua, tambang seng, perak, dan timah perseroan di Dairi, Sumatra Utara, juga mulai beroperasi pada 2020 kemarin.
Ketiga, tambang emas dan tembaga BRMS di Gorontalo sudah siap diproduksi pada 2022. Tambang di Gorontalo bakal memproduksi bijih sebanyak 600.000 ton pada tahun pertama dan 1 juta ton di tahun kedua.
Aksi Rights Issue 2021
Saham BRMS melakukan rights issue pada awal April 2021 ini dengan target dana Rp1,6 triliun. Harga pelaksanaannya senilai Rp70 per saham. Harga pelaksanaanya lebih rendah dari rata-rata pergerakan harga saham BRMS sepanjang 2021 yang berada di atas Rp70 per saham.
Dana dari rights issue akan digunakan untuk ekspansi di beberapa tambang BRMS. Lalu, sebagian juga digunakan untuk membayar utang. Sisanya, akan digunakan untuk biaya operasional perseroan.
Dalam beberapa hasil riset menyebutkan, sebagian dana dari hasil rights issue ini memang bakal digunakan untuk aktivitas di tambang emas perseroan yang baru mulai beroperasi seperti, di Palu dan Gorontalo.
Selain itu, ada juga ekspektasi dengan dana rights issue ini, BRMS bisa menambah cadangan bijih sehingga dari skala ekonomi bisnisnya akan positif untuk kinerja keuangan anak usaha BUMI tersebut.
Sejarah BRMS
BRMS baru didirikan pada 2009. Saat itu, Grup Bakrie bersama dengan Pemrpov Nusa Tenggara Barat mengakuisisi 24 persen saham Newmont Nusa Tenggara, perusahaan tambang emas.
Masih di tahun yang sama, Grup Bakrie juga mengakuisisi tiga perusahaan tambang mineral lainnya, yakni PT Gorontalo Minerals, PT Citra Palu Minerals, dan PT Dairi Prima MIneral. Keempat perusahaan itu pun ditempatkan di bawah PT Bumi Resources Tbk. atau BUMI.
Namun, berhubung kegiatan usaha BUMI adalah bisnis batu bara, sedangkan keempat anak usahanya itu bisnis tambang mineral, akhirnya Grup Bakrie mendirikan perusahaan holding di bawah BUMI bernama Bumi Mineral Resources pada 2009.
BRMS didirikan di bawah PT Panorama Timur Abadi, sebuah perusahaan kecil yang diakuisisi Grup Bakrie demi bisa mendorong anak usaha BUMI itu melantai di bursa pada 2010.
Jadi, dalam aturan Bursa Efek Indonesia (BEI) saat itu, syarat perusahaan bisa melantai di bursa adalah minimal sudah beroperasi selama 3 tahun. Dengan begitu, Grup Bakrie bisa mendorong BRMS melantai di bursa karena Panorama Timur Abadi sudah didirikan sejak 2007.
BRMS melantai di bursa dengan harga penawaran perdana senilai Rp635 per saham.
Prospek Harga Saham BRMS diupdate sebulan sekali
highlight:
- Operasi dan hasil produksi tambang-tambang baru BRMS bisa jadi sentimen pengerek harga BRMS selama periode 2021-2023
posisi harga:
Periode 1 bulan: Tertinggi Rp89,27 per saham, Terendah Rp72 per saham
Periode 6 bulan: Tertinggi Rp100,55 per saham, Terendah Rp50 per saham
Periode 1 Tahun: Tertinggi Rp100,55 per saham, Terendah Rp50 per saham
High Target Price: Rp100 per saham
Middle Target Price: Rp90 per saham
Low Target Price: Rp80 per saham
Cutloss: Rp60 – Rp65 per saham
Range buy: Rp69 – Rp75 per saham
disclaimer: tulisan ini tidak mengajak kamu untuk mengoleksi saham tertentu. Isi tulisan hanya menggambarkan data-data dan informasi terkini. Semua kebijakan investasi ada di tangan pembaca.
tulisan ini juga tidak bermaksud untuk menggoreng saham tertentu karena murni hasil riset berdasarkan informasi terkini dan pergerakan harga saham secara historis
Sumber:
https://investasi.kontan.co.id/news/akan-mengoperasikan-tambang-emas-simak-prospek-saham-brms?page=2