Investasi P2P Lending katanya ibarat rentenir, apalagi janji keuntungannya sampai 20 persen per tahun. Bisa lebih-lebih daripada bank kan? namun, gue tetap pilih coba investasi di P2P Lending. Apa alasannya?
P2P Lending memang platform yang mempertemukan orang yang memiliki uang nganggur dan bingung mau diapain sama orang yang butuh uang untuk usaha atau hal lainnya. Jadi, orang yang kelebihan uang itu bakal ngasih uang ke orang yang butuh uang tanpa perantara bank.
Apakah artinya si pemberi pinjaman di P2P lending itu bakal jadi rentenir? tentu saja tidak. Kalau menurut KBBI, rentenir itu adalah pekerjaan yang dapat uangnya berasal dari pemberian bunga yang besar banget ke orang yang butuh uang. Sampai-sampai bunga pinjamannya bisa setara jumlah pokok pinjaman sehingga hasilnya bisa bikin rentenir hidup mewah.
Nah, kalau P2P Lending, keuntungan yang didapatkan pemberi pinjaman dan bunganya masih sebatas wajar kok. Asal ikutan P2P lending yang legal ya.
Memang, saat awal-awal muncul muncul gimmick keuntungan investasi P2P Lending bisa tembus 20 persen per tahun. Persentase keuntungan yang besar sekali dibandingkan dengan deposito bank.
DAFTAR ISI
- Berapa Keuntungan Investasi di P2P Lending Sebenarnnya?
- Apa Bedannya Investasi P2P Lending dengan Deposito Bank?
- Alasan Gue tiba-tiba pilih investasi di P2P Lending!
Kamu harus tahu, tawaran keuntungan P2P Lending itu cuma gimmick untuk mencari orang yang kelebihan uang. Lagipula, gimmick itu menggunakan kata ‘hingga’ jadi bukan berarti kalau investasi di sana langsung bisa dapat 20 persen per tahun.
Jadi Berapa Keuntungan Investasi di P2P Lending?
Keuntungan investasi P2P Lending itu cukup beragam, sesuai dengan kamu pilih tingkat risiko si peminjam. Semakin tinggi tingkat risikonya, semakin tinggi pula keuntungan yang bakal didapatkan.
Gue investasi di P2P Lending menggunakan platform Koinworks. untuk secara rinci bagaimana investasi P2P Lending di Koinworks bakal gue bahas di tulisan lainnya. Kali ini, gue mau ceritain bagaimana gue memilih peminjam yang mau didanain.
Untuk tingkat risiko peminjam, gue memilih mayoritas peminjam dengan risiko rendah. Soalnya, saat masa pandemi Covid-19 ini tingkat risiko model pinjaman sangat tinggi sehingga cenderung bermain aman saja.
BACA JUGA: Tips Meredam Risiko Investasi di P2P Lending
Hasilnya, gue coba investasi Rp200.000 untuk mendanai debitur kelas A alias kualitas terbaik. Rata-rata keuntungannya sekitar 14 persen per tahun. Namun, biasanya pinjaman di P2P Lending tenornya lebih pendek, terutama untuk pembiayaan invoice financing.
Pembiayaan invoice financing adalah orang yang sudah bakal dapat uang dari pekerjaannya cuma masih belum dibayar karena proses administrasi. Untuk itu, dia mengajukan pembiayaan untuk mendapatkan uang sejumlah uang yang belum dibayar untuk keperluan bisnis atau pribadi.
Nantinya, jika uang dari invoice yang belum dibayar sudah cair. Dia bakal langsung membayarnya lunas. Di sini, gue mendapatkan pembayaran yang lebih cepat sehingga dalam sebulan sudah mendapatkan pelunasan. Hasilnya, dari total investasi Rp200.000 keuntungan setelah komisinya sekitar Rp2.000.
Nilainya memang terlihat kecil, yakni Rp2.000. Hal itu disebabkan karena pinjaman dilunasi lebih cepat alias cuman sebulan.
Simpulannya, inilah yang membedakan investasi P2P Lending dengan menjadi rentenir. Gue sebagai orang yang punya dana lebih hanya berniat membantu orang yang butuh tunai dan dia bisa bayar secepatnya agar beban bunganya tidak menumpuk.
Apa Bedannya Investasi di P2P Lending dengan Deposito Bank?
Jujur, dari segi pendana, P2P Lending bisa dibilang lebih oke dari bank dalam memberikan keuntungan dan konsep bisnisnya.
Jadi gini, kalau kamu deposito sejumlah uang di bank, kamu akan diberikan bunga deposito sekitar 4 persen per tahun. (rata-rata suku bunga deposito bank besar saat ini). Padahal, suku bunga kredit yang diberikan ke nasabah yang butuh uang masih sekitar 10 persen – 15 persen per tahun.
Lalu, kemana sisa keuntungan bank dari kredit itu kalau tidak diberikan ke deposannya? ya komposisi bunga kredit itu terdiri dari beban bunga deposito nasabah yang biasannya disebut cost of fund. Terus, beban biaya operasional bank yang biasa disebut overhead cost. Lalu, ada biaya pencadangan kredit untuk mengantisipasi risiko gagal bayar, serta margin yang diambil oleh bank.
Berbeda dengan Bank, pendana di P2P Lending bakal diberikan hampir seluruh hasil bunga pinjaman yang dikenakan ke orang yang butuh uang. Nantinya, platform penyedia P2P Lending bakal ambil keuntungan dari komisi setiap transaksi sukses hingga uang dikembalikan. Jumlahnya juga enggak besar kok.
Namun, bukan berarti investasi di P2P Lending bukan tanpa risiko atau kekurangan. Kalau deposito bank memilki kelebihan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Jadi, kalau banknya bangkrut gara-gara seluruh peminjamnya gagal bayar, uang nasabah bakal tetap aman.
Berbeda dengan bank, risiko investasi di P2P Lending adalah kalau nasabah gagal bayar, ya pendana bakal langsung terkena dampaknya seperti, uang investasinya juga nyangkut. Serem? ya namanya investasi kalau mau untung lebih besar, berarti harus siap menghadapi risiko yang lebih besar.
Alasan Gue Pilih Investasi di P2P Lending
Alasan kuat gue milih investasi di P2P Lending adalah sebagai diversifikasi aset yang mayoritas ditempatkan di saham, reksa dana, dan deposito. Nah, kondisi ekonomi kan lagi lesu gitu, kondisi pasar saham dan keuangan pun fluktuatif. Bahkan, bunga deposito juga terus turun seiring kebijakan pelonggaran moneter Bank Indonesia.
Untuk itu, gue masuk ke P2P Lending untuk mengantisipasi penurunan imbal hasil di saham, reksa dana, dan deposito. Gue pun tidak impulsif untuk berinvestasi di P2P Lending karena menyadari risiko di investasi ini juga lumayan gede juga. Apalagi, kalau ekonomi lesu bisa berimbas ke cashflow orang yang butuh uang.
Terus, bagaimana cara pilih debitur di P2P Lending yang aman? platform P2P lending yang oke apa sih? dan bagaimana cara mengoptimalkan keuntungan di P2P Lending? Kalau kalian mau nanya semua ini, banyak banget sumpah, tapi gue bakal bahas semua ini di tulisan selanjutnya. Nantikan saja di suryarianto.id
Btw, Kalau mau coba investasi di P2P Lending, bisa nih coba di Koinworks dengan pake kode referral gue SR93147. Lumayan bisa dapat 150.000, Nanti bonus itu bisa kamu cobain Investasi di Koinworks. Tertarik? langsung cuss aja lah.
Yuk mulai Investasi di P2P Lending