Surya Rianto
No Result
View All Result
Rabu, Mei 5, 2021
  • Beranda
  • Cerita
  • Opini
  • Ulasan
Subscribe
  • Beranda
  • Cerita
  • Opini
  • Ulasan
No Result
View All Result
Surya Rianto
No Result
View All Result
Home Headline

Tips Meredam Risiko Investasi P2P Lending

by Surya
1 Desember 2020
in Headline, Ulasan
Reading Time:6min read
A A
2
risiko investasi p2p lending
153
SHARES
1.9k
VIEWS
Bagikan Yuk!

Investasi P2P Lending memang menjadi salah satu alternatif yang menarik saat ini. Namun, investasi P2P Lending juga memiliki risiko lho. Apa saja risikonya?

Peer to peer (P2P) lending adalah platform yang mempertemukan antara pemilik dana dengan pihak yang butuh dana. Nantinya, pemilik dana bisa memberikan pinjaman kepada yang membutuhkan dana. Sang pemilik dana akan mendapatkan keuntungan berupa bunga pinjaman yang dibebankan kepada pihak yang butuh dana. 

Baca Ini Yuk!

Investasi P2P Lending Jadi Rentenir? Ini Cerita Gue

Bank Kecil Harus Punya Modal Rp1 triliun, Bakal Banyak Aksi Rights Issue

Harga Emas Antam Turun, Jadi Mending Trading Aja?

Daftar Isi:

  1. Risiko Investasi P2P Lending
  2. Asuransi Kredit
  3. Fakta Asuransi Kredit di P2P Lending
  4. Diversifikasi Debitur
  5. Compound Interest

Konsep P2P Lending sudah berkembang sejak 4 tahun lalu. Keberadaan P2P Lending seolah menjadi jawaban bagi para pelaku usaha UMKM yang kesulitan mendapatkan akses modal dari perbankan. 

Di sisi lain, P2P Lending pun menjadi alternatif investasi yang menawarkan imbal hasil menarik. Beberapa P2P Lending menawarkann keuntungan hingga di atas 20% per tahun. 

Keuntungan yang ditawarkan P2P Lending bisa dibilang cukup menarik. Apalagi, saat ini tingkat suku bunga deposito dan kupon SBN ritel terus menyusut akibat suku bunga Bank Indonesia berada di level rendah.

Dengan tawaran keuntungan yang menarik, bagaimana dengan risiko investasi di P2P Lending?

Risiko Investasi di P2P Lending

Risiko utama dalam berinvestasi di P2P Lending adalah debitur atau pihak yang meminjam uang tidak bisa membayar utangnya. Artinya, pihak yang memberikan pinjaman kemungkinan akan kehilangan uangnya itu, meski akan dilakukan sejumlah upaya agar si debitur ini membayar utangnya. 

Namun, risiko investasi itu tidak menghilangkan pesona P2P lending sebagai alternatif penempatan dana nganggur. 

Soalnya, pemberi pinjaman bisa memilih siapa yang akan diberikan pinjaman.  Apalagi, penyedia platform P2P Lending juga menyediakan credit rating bagi para peminjam dana. Dengan begitu, pemilik dana bisa menakar risiko penempatan dana di setiap peminjam. 

BACA JUGA: Ini Untung-rugi Antara Asuransi Murni dengan Unit-link

Keberadaan credit rating itu pun menentukan tingkat imbal hasil yang bisa didapatkan pemberi pinjaman. 

Sesuai dengan prinsip high risk high return, jika memilih tempatkan dana di debitur dengan kualitas bagus, artinya tingkat imbal hasilnya juga rendah. Lalu, jika menempatkan dana di debitur dengan kualitas buruk, imbal hasilnya juga lebih tinggi. 

Dengan begitu, pemberi pinjaman bisa memilih ingin mendapatkan tingkat keuntungan seberapa besar, tetapi juga harus menerima tingkat risikonya. 

Asuransi Kredit, Tips Utama Meredam Risiko Investasi di P2P Lending

Tips utama meredam risiko investasi di P2P Lending adalah dengan fasilitas asuransi kredit. Fasilitas asuransi kredit ini bisa menjamin pokok investasi pemberi pinjaman kembali. Beberapa P2P Lending mulai menggunakan asuransi kredit, bahkan bisa menjamin hingga 100% pokok investasi. 

Meskipun begitu, karakter asuransi kredit ini berbeda dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menjamin dana deposito nasabah bank dalam nominal dan bunga tertentu. Jika LPS menjaminkan 100% sesuai regulasi yang ada, sedangkan asuransi kredit ini sifatnya hanya fasilitas di mana platform P2P Lending tidak diwajibkan memilikinya. 

Sejauh ini, tidak semua platform P2P Lending memiliki asuransi kredit. Beberapa platform yang sudah menggunakan asuransi kredit antara lain, Koinworks, Akseleran, dan Asetku. 

Asuransi kredit juga tidak sembarangan memberikan proteksi dana pemberi pinjaman. Kriteria utama untuk proteksi dana pemberi pinjaman adalah penempatan dana harus di debitur yang berkualitas menengah hingga baik. Semakin bagus kualitas debitur, maka jaminan asuransinya bisa mencapai 100% nilai pokok investasi. 

Namun, kalau pemberi pinjaman menempatkan dananya di debitur dengan kualitas buruk, maka tidak akan mendapatkan jaminan asuransi. Soalnya, tingkat risikonya besar. 

Fakta Asuransi Kredit di P2P Lending

Sebagai contoh, Koinworks yang memberikan jaminan asuransi kredit sesuai dengan kualitas debitur. Jika kualitas debitur berada di level S dan A, maka proteksi yang diberikan 100%. Lalu, kalau kualitas debitur berada di level B,C,D,dan E, maka masing-masing proteksi sebesar 80%, 60%, 40%, dan 20%. 

Kemudian, jika debiturnya ungrade atau berkualitas buruk, maka dana pemberi pinjaman tidak akan diproteksi oleh asuransi kredit. 

Adapun, Koinworks memberikan disclaimer kalau dana proteksi asuransi kredit bukan jaminan untuk keamanan investasi. Nominal dana proteksi pun terbatas dan tidak diatur dalam peraturan pemerintah. 

Kerja sama KoinWorks dengan pihak penjamin asuransi kreditnya bisa dibatalkan sewaktu-waktu. Lalu, jika gagal bayar pinjaman bertambah banyak, dana proteksi bisa saja habis dan tidak bisa digunakan untuk membayar risiko gagal bayar selanjutnya. 

Berbeda dengan KoinWorks, Akseleran memiliki asuransi kredit  yang menjamin pokok dana pemberi pinjaman hingga 85%. Ketentuannya, asuransi kredit hanya berlaku jika pemberi pinjaman menempatkan dananya di debitur dengan stiker proteksi. 

Selain debitur dengan stiker proteksi, fasilitas asuransi kredit Akseleran itu tidak akan berlaku. 

Adapun, asuransi kredit akan memberikan pokok dana kepada pemberi pinjaman jika debitur sudah tidak membayar hingga 90 hari setelah masa jatuh tempo.

Selain KoinWorks dan Akseleran, ada Komunal yang juga menyediakan asuransi kredit yang bisa mengcover pokok dana yang dipinjam hingga 80%. Namun, pemberi pinjaman harus mengeluarkan dana sekitar 2% per tahun untuk mendapatkan proteksi tersebut. 

Nantinya, asuransi kredit itu akan mencairkan dana pinjaman gagal bayar ketika debitur tidak bisa bayar selama 90 hari setelah masa jatuh tempo. 

Redam Risiko Investasi dengan Diversifikasi Debitur

Ingat pepatah yang bilang kalau investasi, jangan tempatkan uang di keranjang yang sama. Nah, hal itu juga berlaku dalam investasi P2P Lending, artinya si pemberi pinjaman jangan menempatkan dana pada debitur yang sama alias melakukan diversifikasi. 

Diversifikasi debitur dalam P2P Lending dilakukan dengan menempatkan dana pada debitur yang berbeda secara kualitas. Dengan begitu peluang mendapatkan keuntungan lebih tinggi ada dengan risiko lebih rendah. 

Namun, pemberi pinjaman juga harus menakar profil risiko dan strategi penempatan dana agar tidak mengalami kerugian. 

Misalnya, pemberi pinjaman membagi penempatan dananya sebesar 50% ke debitur kualitas tinggi, 30% kualitas menengah, dan 20% kualitas rendah. Dengan diversifikasi itu, tingkat imbal hasil juga akan lebih tinggi dengan risiko yang mungkin sedikit lebih rendah. 

Jadi, ketika buruk-buruknya 20% debitur kualitas rendah ini gagal bayar, potensi kerugiannya bisa diredam karena masih memiliki penempatan dana di debitur kualitas tinggi dan menengah. Bayangkan jika 100% dana ditempatkan pada debitur kualitas rendah demi keuntungan yang besar, artinya pemberi pinjaman berpotensi kehilangan seluruh uangnya. 

Optimalkan Skema Compound Interest 

Skema compound interest bisa digunakan pemberi pinjaman yang takut dengan risiko penempatan dana di debitur kualitas rendah, tapi ingin menyicipi keuntungan yang besar. Compound interest adalah istilah dalam investasi di P2P Lending di mana bunga yang dihasilkan bisa menghasilkan bunga lagi. 

Cara melakukan compound interest dengan menempatakan hasil bunga pinjaman ke pinjaman lainnya. Beberapa P2P Lending sudah memiliki fitur otomatis untuk menggulung bunga hasil pinjaman tersebut. Bahkan, pemberi pinjaman bisa memilih hasil dari bunga pinjaman itu mau ditempatkan ke debitur sesuai kualitasnya. 

Dengan begitu, pemberi pinjaman juga berani untuk menempatkan dana di debitur dengan kualitas rendah demi mendapatkan keuntungan maksimal. 

Di sini, fungsi compound interest adalah membantu redam risiko investasi secara tidak langsung, Jadi, dengan hasil bunga pinjaman itu, pemberi pinjaman bisa menempatkannya ke debitur kualitas  rendah agar bisa mendapatkan keuntungan yang tinggi tanpa perlu takut dengan risikonya.

Jadi, ketika debitur kualitas rendah itu gagal bayar, si pemberi pinjaman bisa dibilang tidak mengalami kerugian. Soalnya, dana yang diberikan kepada debitur kualitas rendah itu berasal dari bunga pinjaman sebelumnya, bukan dana dari si pemberi pinjaman. 

Setelah mengetahui tips meredam risiko investasi di P2P Lending, siap menjajal salah satu instrumen investasi kekinian tersebut?

Tags: bisnis dan investasip2p lending

Artikel Terkait

investasi p2p lending
Ulasan

Investasi P2P Lending Jadi Rentenir? Ini Cerita Gue

18 April 2021
2.4k
bank kecil
Cerita

Bank Kecil Harus Punya Modal Rp1 triliun, Bakal Banyak Aksi Rights Issue

8 Desember 2020
1.9k
harga emas
Cerita

Harga Emas Antam Turun, Jadi Mending Trading Aja?

7 Desember 2020
1.9k
pilih asuransi
Headline

Pilih Asuransi Murni atau Unit Link, Ini Untung Ruginya

12 November 2020
1.9k
kasus atlet e-sport
Cerita

Kasus Atlet e-Sport dan Perbedaannya dengan Malinda Dee

9 November 2020
1.9k
promo 11.11
Opini

Pesona Promo 11.11 dan Tanggal Cantik Lainnya Luntur

7 November 2020
1.9k
  • Trending
  • Comments
  • Latest
investasi p2p lending

Investasi P2P Lending Jadi Rentenir? Ini Cerita Gue

18 April 2021
Grab beli 4 persen saham EMTK

Grab Beli 4 Persen Saham EMTK, Buat Saingi Go-To?

15 April 2021
captain tsubasa 2018

Captain Tsubasa 2018 Tamat, Ini Perkiraan Cerita pada Season 2

6 April 2019
saham brms

Saham BRMS, Prospek Si Pengeruk Emas

6 April 2021
pilihan aplikasi investasi reksa dana

Pilihan Aplikasi untuk Investasi Reksa Dana Terbaik

6
eksploitasi anak oleh Djarum Foundation

Eksploitasi Anak oleh Djarum Foundation yang Keterlaluan

6
taufik hidayat

Taufik Hidayat, Kisah Sang Raja Backhand dari Indonesia

6
bisnis kedai kopi

Bisnis Kedai Kopi, Lokal Mulai Bersaing dengan Starbucks

5
Kenapa Harus Cut Loss Dalam Trading Saham

Kenapa Harus Cut Loss Dalam Trading Saham

1 Mei 2021
kapan waktu beli dan jual saham

Kapan Waktu Beli dan Jual Saham yang Tepat

1 Mei 2021
cara menjual saham

Cara Menjual Saham untuk Pemula

25 April 2021
bank jago

Bank Jago Rugi Besar, Aladin Buka-bukaan Soal Shopee

22 April 2021
  • investasi p2p lending

    Investasi P2P Lending Jadi Rentenir? Ini Cerita Gue

    352 shares
    Share 78 Tweet 49
  • Grab Beli 4 Persen Saham EMTK, Buat Saingi Go-To?

    34 shares
    Share 34 Tweet 21
  • Captain Tsubasa 2018 Tamat, Ini Perkiraan Cerita pada Season 2

    161 shares
    Share 64 Tweet 40
  • Saham BRMS, Prospek Si Pengeruk Emas

    157 shares
    Share 63 Tweet 39
  • Berburu Saham ARA, Padahal Itu Bukan Sinyal yang Baik

    157 shares
    Share 63 Tweet 39
Kenapa Harus Cut Loss Dalam Trading Saham

Kenapa Harus Cut Loss Dalam Trading Saham

1 Mei 2021
kapan waktu beli dan jual saham

Kapan Waktu Beli dan Jual Saham yang Tepat

1 Mei 2021
cara menjual saham

Cara Menjual Saham untuk Pemula

25 April 2021

Kanal

  • Blog Competition
  • Cerita
  • Dari Ane
  • Headline
  • Kabar Pasar
  • Opini
  • Rekomendasi untuk Kamu
  • Rilis
  • Ulasan

Site Navigation

  • Tentang Saya
  • Kolaborasi
  • Privacy Policy

Suryarianto.id

Tempat si Surya Rianto bikin konten yang bahas dari soal keuangan, olahraga, bisnis, dan pengalaman seru lainnya. Mau berkolaborasi? bisa kontak ke [email protected]

© 2021 Surya Rianto - Si Tukang Bikin Konten Suryarianto.id.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Cerita
  • Opini
  • Ulasan

© 2021 Surya Rianto - Si Tukang Bikin Konten Suryarianto.id.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.