Surya Rianto
No Result
View All Result
Kamis, April 29, 2021
  • Beranda
  • Cerita
  • Opini
  • Ulasan
Subscribe
  • Beranda
  • Cerita
  • Opini
  • Ulasan
No Result
View All Result
Surya Rianto
No Result
View All Result
Home Dari Ane

Saham IPO, Cek Untung-rugi Berburu Emiten Debutan Di Sini

by Surya
29 September 2020
in Dari Ane, Rekomendasi untuk Kamu
Reading Time:6min read
A A
0
saham ipo
152
SHARES
1.9k
VIEWS
Bagikan Yuk!

Saham IPO (initial public offering) kerap memikat hati para investor institusi maupun ritel. Potensi keuntungan besar hingga mencapai auto rejection atas menjadi pemicunya.

Saham IPO adalah saham perusahaan yang baru masuk ke bursa lewat penawaran saham perdana. Sebelum resmi melantai di bursa, perusahaan akan mempublikasikan prospektus yang berisi tentang kinerja keuangan 3 tahun terakhir dan detail terkait pemegang sahamnya. Lalu, perusahaan yang siap melantai di bursa juga wajib melakukan paparan publik untuk bertemu dengan calon investor.

Baca Ini Yuk!

Bank Kecil Harus Punya Modal Rp1 triliun, Bakal Banyak Aksi Rights Issue

Harga Emas Antam Turun, Jadi Mending Trading Aja?

Tips Meredam Risiko Investasi P2P Lending

Namun, investor kawakan Warren Buffett justru tidak pernah membeli saham perdana. Bahkan, ketika Uber, startup bernilai paling tinggi saat sebelum masuk bursa, tidak mampu menarik perhatian Buffett. 

BACA JUGA: Investasi Saham Jangka Panjang Anti Panik Ala Sleeping Investor

Buffett menjelaskan kalau membeli saham perdana itu ibarat ikut lotre, tidak ada yang tahu bagaimana arahnya. Alasannya, Buffett menilai saham IPO belum teruji di pasar saham karena tidak bisa melihat fundamental perusahaan sesungguhnya. 

Cerita Buffett yang ogah beli saham perdana mencuat saat Uber, startup yang bervaluasi tertinggi sebelum listing di bursa saham. Saat itu Buffett bilang jika ingin berinvestasi kepada sebuah saham, dia harus memiliki alasan yang kuat. 

“Saya harus menulis kenapa saya harus membeli suatu saham. Saya akan berinvestasi saham itu jika menemukan alasannya, jika tidak untuk apa kita serahkan uang yang ditabung bertahun-tahun kepada sesuatu yang tidak jelas alasannya,” ujar seperti dikutip dari CNBC. 

Buffett mengingatkan jika berinvestasi itu jangan hanya sekadar mengikuti tren saja tanpa ada dasar analisis fundamental keuangan. 

Lalu, apakah semua saham perdana itu buruk? Tentu saja tidak, hanya saja Buffett hanya ingin wait and see ketika ada perusahaan yang baru melantai di bursa. Tujuannya, untuk mengetahui bagaimana perusahaan itu bekerja sesungguhnya. 

Keuntungan Membeli Saham IPO

Ada beberapa keuntungan membeli saham IPO, yakni mendapatkan harga saham sejak awal melantai di bursa. Dengan begitu, ada potensi capital gain alias keuntungan dari kenaikan harga yang besar ke depannya. 

Dari data OJK mencatat ada 37 saham IPO di BEI pada periode Januari – Agustus 2020. 10 dari 37 saham IPO itu harganya langsung melejit di atas 100% saat hari pertama. Namun, lonjakan kenaikan itu jelas tidak berkelanjutan karena terlalu drastis. 

Buktinya, 1 dari 5 saham yang menguat paling tinggi itu justru menjadi saham gocap alias Rp50 per saham, harga terendah di pasar reguler BEI. 

PT Agro Yasa Lestari Tbk. (AYLS) yang menawarkan harga saham perdana Rp100 per saham pada 11 Februari 2020 sempat melambung namanya setelah perdagangan hari pertama mencatatkan lonjakan 184% ke Rp284 per saham.Namun, harga saham AYLS saat ini justru terjebak di level terendah Rp50 per saham. 

Adapun, 4 saham IPO dengan lonjakan pada hari pertama perdagangan tetap bisa bertahan di atas harga penawaran IPO. Artinya, tidak semua saham IPO bagus, tetapi tidak semua juga jelek.

Untuk itu, investor harus jeli dalam membaca prospektus dan paparan publik perusahaan yang mau IPO asal tidak salah masuk. Berikut tips melakukan seleksi saham IPO yang punya prospek cerah:

Memburu Saham Calon Big Caps

Tips agar mendapatkan keuntungan dalam memilih saham IPO adalah cari yang bisa jadi potensi Big Caps alias saham berkapitalisasi pasar besar. Misalnya, memilih berburu saham IPO PT Indofood CBP Tbk. atau ICBP pada 2010 silam. 

ICBP adalah salah satu saham berkapitalisasi pasar terbesar. Per 7 September 2020, harga saham ICBP memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp120,41 triliun. 

ICBP melakukan penawaran perdana dengan harga saham perdana Rp5.395 per saham. Lalu, ICBP memutuskan untuk melakukan stock split atau pemecahan nilai saham 1:2 pada 2016. Artinya, jika membeli 1 lot pada 2010 yang sebanyak 500 lembar, kini jumlahnya sudah menjadi 1.000 lembar saham. 

Dengan begitu, total keuntungan membeli saham ICBP sejak IPO hingga penutupan 7 September 2020 adalah sebesar 282,76% menjadi Rp10,32 juta dibandingkan dengan Rp2,69 juta sebagai modal awal investasi di saham tersebut. 

Memilih Saham yang Model Bisnisnya Berkelanjutan

Jika persaingan memperebutkan saham IPO yang berkapitalisasi pasar besar cukup ketat, saham berkapitalisasi pasar kecil menengah juga banyak yang menarik. Syaratnya, investor harus memilih saham yang memiliki model bisnis berkelanjutan. 

Model bisnis berkelanjutan di sini artinya memiliki prospek konsumen yang bagus. Produknya selalu dibutuhkan sehingga kinerja keuangannya akan terjaga untuk jangka panjang. 

Sebagai contoh saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk. (HOKI) yang memiliki bisnis produsen beras merek Topi Koki. Secara model bisnis, produk yang dijual HOKI adalah kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. 

HOKI melantai di bursa pada 2017, saat itu perseroan menawarkan harga saham perdana senilai Rp310 per saham. Sampai penutupan perdagangan 7 September 2020, harga saham HOKI naik 2,03% menjadi Rp755 per saham. 

Jika investor membeli 1 lot atau 100 lembar saham saat IPO, artinya saat ini sudah mencatatkan keuntungan sebesar 143,54%. 

Kelemahan Membeli Saham IPO

Bagi investor ritel, persaingan membeli saham IPO sangat ketat. Pasalnya, dalam mendapatkan saham IPO, investor ritel harus bersaing juga dengan investor institusi. Padahal, jatah saham IPOnya terbatas. Bahkan, jika investor ritel mampu dapat 1 lot saja sudah sebuah prestasi besar.

Selain itu, ada beberapa kelemahan membeli saham perdana lainnya adalah jejak perusahaan yang belum jelas. Apalagi, perusahaan yang baru berdiri kurang dari 10 tahun sudah berencana langsung IPO. 

Salah satu kasus yang sempat mencuat adalah rencana IPO PT Nara Hotel Internasional Tbk. pada awal 2020. Rencana IPO Nara Hotel pun harus batal karena adanya dua fakta yang berbeda dalam prospektus awal dan kedua. 

Dalam prospektus pertama, Nara Hotel menyebutkan kalau penjatahan terpusat akan dibatasi menjadi 1% dari total saham yang ditawarkan. Namun, dalam prospektus kedua, penjatahan pasti maksimal 99% dari total yang ditawarkan, sedangkan penjatahan terpusat sebanyak 1% dari jumlah yang ditawarkan. 

Penjatahan terpusat adalah mekanisme penjataha saham yang dilakukan dengan cara mengumpulkan semua pemesanan. Setelah itu, jumlah pemesanan akan dijatah sesuai dengan ketentuan. 

Lalu, penjatahan pasti adalah mekanisme penjatahan saham yang dilakukan dengan cara memberikan alokasi saham IPO sesuai dengan jumlah pesanan yang diajukan. 

Selain itu, masalah Nara Hotel lainnya adalah adanya dugaan mark up nilai aset di prospektus. Meskipun begitu, pihak Nara Hotel mengaku kalau semua rencana IPOnya sesuai ketentuan OJK. Nara Hotel yang didirikan pada 2016 ini sempat berencana melanjutkan rencana IPO, tetapi harus batal dengan alasan kondisi pasar sedang tidak kondusif. 

Cara Membeli Saham Debutan

Sebelum membeli saham IPO, pastikan sudah memiliki rekening dana nasabah (RDN) terlebih dulu. Soalnya, untuk melakukan transaksi saham harus memiliki RDN. Setelah itu, calon investor saham juga harus menjadi nasabah di salah satu sekuritas yang ada di Indonesia seperti, Valbury Sekuritas Indonesia.

Setelah itu, pantau saham yang akan IPO beserta penjamin emisinya. Nanti, calon investor saham debutan harus mengisi form pemesanan pembelian saham yang bisa didapatkan di penjamin emisi. 

Setelah itu, calon investor saham perdana bisa menunggu keputusan penjatahan saham IPO. Biasanya, investor institusi memang lebih diprioritaskan ketimbang investor ritel. 

Kabar baiknya, OJK lagi merampungkan regulasi rencana e-IPO pada pertengahan tahun ini. Kabar ini menjadi harapan bagi para investor ritel karena memberikan ruang lebih besar untuk mendapatkan jatah saham IPO. 

Siap berburu saham IPO?

Tags: bisnis dan investasi

Artikel Terkait

bank kecil
Cerita

Bank Kecil Harus Punya Modal Rp1 triliun, Bakal Banyak Aksi Rights Issue

8 Desember 2020
1.9k
harga emas
Cerita

Harga Emas Antam Turun, Jadi Mending Trading Aja?

7 Desember 2020
1.9k
risiko investasi p2p lending
Headline

Tips Meredam Risiko Investasi P2P Lending

1 Desember 2020
1.9k
pilih asuransi
Headline

Pilih Asuransi Murni atau Unit Link, Ini Untung Ruginya

12 November 2020
1.9k
kasus atlet e-sport
Cerita

Kasus Atlet e-Sport dan Perbedaannya dengan Malinda Dee

9 November 2020
1.9k
promo 11.11
Opini

Pesona Promo 11.11 dan Tanggal Cantik Lainnya Luntur

7 November 2020
1.9k
  • Trending
  • Comments
  • Latest
investasi p2p lending

Investasi P2P Lending Jadi Rentenir? Ini Cerita Gue

18 April 2021
Grab beli 4 persen saham EMTK

Grab Beli 4 Persen Saham EMTK, Buat Saingi Go-To?

15 April 2021
captain tsubasa 2018

Captain Tsubasa 2018 Tamat, Ini Perkiraan Cerita pada Season 2

6 April 2019
saham brms

Saham BRMS, Prospek Si Pengeruk Emas

6 April 2021
pilihan aplikasi investasi reksa dana

Pilihan Aplikasi untuk Investasi Reksa Dana Terbaik

6
eksploitasi anak oleh Djarum Foundation

Eksploitasi Anak oleh Djarum Foundation yang Keterlaluan

6
taufik hidayat

Taufik Hidayat, Kisah Sang Raja Backhand dari Indonesia

6
bisnis kedai kopi

Bisnis Kedai Kopi, Lokal Mulai Bersaing dengan Starbucks

5
cara menjual saham

Cara Menjual Saham untuk Pemula

25 April 2021
bank jago

Bank Jago Rugi Besar, Aladin Buka-bukaan Soal Shopee

22 April 2021
cara beli saham untuk pemula

Cara Beli Saham untuk Pemula

22 April 2021
cara pilih saham yang bagus

Cara Pilih Saham yang Bagus untuk Pemula

20 April 2021
  • investasi p2p lending

    Investasi P2P Lending Jadi Rentenir? Ini Cerita Gue

    352 shares
    Share 78 Tweet 49
  • Grab Beli 4 Persen Saham EMTK, Buat Saingi Go-To?

    34 shares
    Share 33 Tweet 21
  • Captain Tsubasa 2018 Tamat, Ini Perkiraan Cerita pada Season 2

    158 shares
    Share 63 Tweet 40
  • Saham BRMS, Prospek Si Pengeruk Emas

    157 shares
    Share 63 Tweet 39
  • Berburu Saham ARA, Padahal Itu Bukan Sinyal yang Baik

    157 shares
    Share 63 Tweet 39
cara menjual saham

Cara Menjual Saham untuk Pemula

25 April 2021
bank jago

Bank Jago Rugi Besar, Aladin Buka-bukaan Soal Shopee

22 April 2021
cara beli saham untuk pemula

Cara Beli Saham untuk Pemula

22 April 2021

Kanal

  • Blog Competition
  • Cerita
  • Dari Ane
  • Headline
  • Kabar Pasar
  • Opini
  • Rekomendasi untuk Kamu
  • Rilis
  • Ulasan

Site Navigation

  • Tentang Saya
  • Kolaborasi
  • Privacy Policy

Suryarianto.id

Tempat si Surya Rianto bikin konten yang bahas dari soal keuangan, olahraga, bisnis, dan pengalaman seru lainnya. Mau berkolaborasi? bisa kontak ke [email protected]

© 2021 Surya Rianto - Si Tukang Bikin Konten Suryarianto.id.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Cerita
  • Opini
  • Ulasan

© 2021 Surya Rianto - Si Tukang Bikin Konten Suryarianto.id.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.