Surya Rianto
No Result
View All Result
Kamis, April 29, 2021
  • Beranda
  • Cerita
  • Opini
  • Ulasan
Subscribe
  • Beranda
  • Cerita
  • Opini
  • Ulasan
No Result
View All Result
Surya Rianto
No Result
View All Result
Home Cerita

Dharma Samudera Fishing, Kisah Emiten Ikan di Negeri Maritim

by Surya
1 Mei 2019
in Cerita, Headline
Reading Time:7min read
A A
2
dharma samudera fishing
152
SHARES
1.9k
VIEWS
Bagikan Yuk!

Dharma Samudera Fishing Industries memiliki kenangan tersendiri. Emiten sektor perikanan itu menjadi perusahaan terbuka pertama yang merespons saya ketika mengawali karir sebagai jurnalis ekonomi.

12 Mei 2014 malam, bos menyarankan saya untuk mengunjungi kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setelah beberapa hari tidak ada agenda. Harapannya, bisa bertemu dengan salah satu petinggi korporasi yang mondar-mandir di OJK.

Baca Ini Yuk!

Bank Kecil Harus Punya Modal Rp1 triliun, Bakal Banyak Aksi Rights Issue

Harga Emas Antam Turun, Jadi Mending Trading Aja?

Tips Meredam Risiko Investasi P2P Lending

BACA JUGA : Berita di Balik Berita, Pelajaran dari Tangisan Edmund Muskie

Masalahnya, saya tidak mengenal wajah-wajah petinggi korporasi tersebut.

Hasilnya, pada 13 Mei 2014 saya datang ke kantor OJK di Jalan lapangan Banteng Timur, Jakarta Pusat, dengan wajah kebingungan. Satpam mengarahkan ke ruang pers yang berada di sudut ruangan.

Ruang pers itu cukup besar dengan kumpulan meja berbentuk U dan dua komputer di pojok ruangan. Kondisi ruangan sepi dan sedikit berdebu, tampak tidak terlalu terurus.

Sambil melihat pegangan liputan, entah kenapa mata saya tertuju kepada emiten sektor perikanan Dharma Samudera Fishing tersebut.

Berjudi, saya menghubungi nomor kantor emiten berkode DSFI dengan tujuan Direktur Utamanya Johanes Sarsito. Ajaibnya, saya bisa langsung bicara dengan sang direktur utama tersebut.

Sarsito pun menceritakan perkembangan perusahaan terutama terkait perlambatan ekonomi Eropa dan China yang mempengaruhi kinerja ekspornya.

Apalagi, porsi penjualan DSFI mayoritas ekspor sehingga perlambatan permintaan dari negara importir bakal berpengaruh besar.

Saat itu, Sarsito menapik kalau perlambatan ekonomi di Eropa dan China mempengaruhi perseroan. pasalnya produk perseroan bersifat primer atau tidak tergantikan.

Dia memaparkan, perseroan ekspor produk laut itu ke beberapa wilayah Eropa dari Italia, Portugal, kawasan Eropa Timur, dan China.

Dharma Samudera Fishing dan Relaksasi Bea Masuk

Perlambatan ekonomi Eropa itu yang disebut tidak mempengaruhi ekspor juga bisa dipengaruhi oleh rencana penurunan bea masuk tuna ke Benua Biru tersebut.

Kala itu, Sarsito enggan berharap lebih terkait proses negosiasi pemerintah dengan Uni Eropa tersebut.

“Walaupun begitu, kalau terealisasi bakal sangat membantu kinerja kami,” ujarnya.

Selain berbicara terkait prospek ekspor, Sarsito juga membahas tantangan perseroan lainnya pada periode tersebut.

Dia menceritakan, bahan baku makin mahal terutama produksi ikan di wilayah Indonesia Timur. Kondisi itu yang membuat laba turun tipis meskipun pendapatan mencatatkan kenaikan.

Di tengah tantangan itu, harga salah satu produk andalannya yakni, Tuna sedang tinggi.

“Nilainya lagi bagus sekitar US$8 sampai US$9 di pasar dunia,” ujarnya.

Dia menceritakan, itu bukan harga jual bersih, tetapi bakal disesuaikan lagi dengan kualitas ikan yang memiliki tingkatan tertentu.

“Kalau tingkatannya tinggi harganya bisa menjadi lebih tinggi lagi,” ujarnya.

Nah, sepanjang tahun itu, Sarsito mengaku perseroan tidak ada rencana ekspansi atau melakukan aksi korporasi lainnya.

“Mungkin, kami baru akan mulai ekspansi pada 2015. Pasalnya, ekspansi membutuhkan modal besar, untuk itu kami akan siapkan rights issue atau aksi korporasi lainnya,” ujarnya.

Rights issue adalah aksi korporasi perusahaan terbuka untuk mendapatkan dana segar dari investor. Caranya dengan menerbitkan saham baru yang akan diserap oleh pemegang saham lama, calon investor baru, atau pembeli siaga.

pengertian rights issue

Jalan Panjang Restrukturisasi Dharma Samudera Fishing

DSFI kesulitan melakukan ekspansi karena terlilit restrukturisasi utang sejak 29 Oktober 2010. Emiten sektor perikanan itu memiliki utang tidak lancar senilai Rp1,95 miliar dan US$34.800 kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Utang yang tidak lancar itu direstrukturisasi dengan cara penjadwalan ulang cicilan selama 60 bulan. Namun, rencana ekspansi pada 2015 juga terhambat karena perseroan belum memenuhi syarat bank.

Restrukturisasi kredit adalah upaya perbaikan kondisi debitur yang kesulitan membayar utangnya. Upaya itu bisa dilakukan dengan pemberian waktu bebas cicilan [grace period] pada beberapa periode dengan syarat dan ketentuan khusus sampai relaksasi pembayarannya hanya bunga kredit atau cicilan pokoknya saja.

pengertian restrukturisasi kredit

Beberapa syarat bank itu antara lain, kemampuan perseroan membayar utang pada 2015 masih sebesar 1,49 : 1,0. Padahal, syarat dari bank sebesar 1,10 : 1,0.

Lalu, perbandingan total utang dengan ekuitas 2015 masih sebesar 1,1 kali, sedangkan bank memberikan syarat 2,1 kali.

Nah, pada 2016, kinerja Dharma Samudera Fishing terus membaik. Dalam laporan tahunan 2016, perseroan menyeutkan program restrukturisasi dari BNI adalah modal penting untuk melanjutkan lini usahanya yang terkait dengan produk hasil laut.

Pada 2016, DSFI pun langsung tancap gas dengan melakukan ekspansi ke lini usaha makanan olahan. Beberapa produk makanan olahan anyarnya antara lain, Bakso Ikan, Kaki Naga, Otak-otak, dan nugget diharapkan menggenjot penjualan di pasar domestik.

Sekretaris Perusahaan DSFI Saut Marbun mengatakan, perseroan mengembangkan lini usaha hilirisasi itu untuk menggenjot pasar lokal yang besar dan efisiensi usaha.

Efisiensi yang dimaksud adalah penggunaan bahan baku makanan olahan yang berasal dari potongan-potongan kecil sisa filet.

Pada awal 2017, perseroan pun berencana melebarkan ekspansi dengan membuat outlet yang menjual produk olahan. DSFI juga berencana membuatkan menu siap saji seperti, nasi goreng bakso ikan, bakso ikan goreng, dan lain-lain.

Perseroan pun memiliki satu restoran di kawasan Puncak Pass, Bogor, Jawa Barat. Produk olahan itu juga dijajakan di sana sebagai menu makanan dan oleh-oleh.

Aksi Korporasi Teranyar

Pada 2015, Dharma Samudra Fishing memiliki komposisi pemegang saham yang terdiri dari K Energy Ltd. sebesar 29,64%, Winapex 26,17%, PT Dharma Mulia Andhika 18,22%, Irwan Sutjiamidjaja sebesar 0,09%, dan publik 25,88%.

Komposisi pemegang saham itu tidak berubah sampai laporan tahunan 2018.

Namun, muncul transaksi pada 15 April 2019 terkait pengalihan saham DSFI milik Winapex dan PT Baruna Inti Lestari kepada PT Marina Berkah Investama sebesar 35% dari total saham perseroan.

Marina Berkah Investama membeli saham DSFI dengan harga di bawah pasar yakni Rp49 per saham. Berarti, Marina Berkah Investama menggelontorkan dana senilai Rp32,63 miliar untuk ambil alih 35% saham DSFI.

Harga pembelian saham itu bisa dibilang di bawah harga pasar. Pasalnya, sampai perdagangan 15 April 2019, harga saham DSFI ditutup pada level Rp123 per saham.

Dengan transaksi itu, Marina Berkah Investama resmi menjadi pemegang saham pengendali DSFI.

Marina Berkah Investama mengklaim akuisisi DSFI dilakukan untuk mengembangkan bisnis perikanan tu lebih kuat di skala regional. Dengan ambil alih itu, peluang mendongkrak investasi sangat besar.

Selain transaksi itu, Marina Berkah Investama juga telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham pada 15 April 2019. Tanda tangan itu terkait pengambilalihan 29,64% saham DSFI milik K Energy.

Artnya, Marina Berkah berencana untuk mengambil alih keseluruhan saham nonpublik DSFI.

Sayangnya, saya tidak menemukan profil Marina Berkah Investama di jagat maya sekecil apapun

Pergerakan Harga Saham DSFI

DSFI sempat terjerembab ke dalam kelompok saham Rp50 per saham pada periode 2008 sampai Oktober 2014. Saya tidak mengetahui secara detail apa yang membuat sahamnya merosot hingga ke dasar pada periode tersebut.

Padahal, sepanjang 2007, harga saham SFI bergerak di rentang Rp70 per saham – Rp119 per saham. Bahkan, ketika melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Maret 2000, perseroan menawarkan harga perdana Rp900 per saham.

Perlahan tapi pasti, harga saham DSFI mulai kembali bergerak dari dasar Rp50 per saham. November 2014, harga saham DSFI tembus Rp122 per saham.

Dharma samudera Fishing
Harga saham Dharma Samudera Fishing

Setahun kemudian, DSFI mencatat harga saham tertinggi pada level Rp204 per saham di awal tahun. Pergerakannya cenderung naik turun hingga menembus level tertinggi lagi di level Rp212 per saham pada 5 Agustus 2016.

Namun, setelah menyentuh level tertinggi itu, harga saham DSFI terus menurun hingga Rp96 per saham pada 2 November 2018.

Teranyar, pada perdagangan Selasa (30/04/2019), harga saham DSFI naik 1,65% secara harian ke level Rp123 per saham.

Itulah kisah emiten yang pertama kali saya hubungi ketika menjadi jurnalis ekonomi di Bisnis Indonesia. Dari hubungan dengan DSFI itu, saya menyadari sumber berita tidak hanya berasal dari mereka yang besar, tetapi ada potensi dari mereka yang kecil dan tidak diketahui oleh orang.

Toh, perusahaan DSFI bisa dibilang kecil karena hanya memiliki kapitalisasi pasar Rp223,83 miliar. Namun, DSFI memiliki lini bisnis yang bisa mendongkrak nilai ekspor Indonesia.

Apalagi, kini Indonesia sedang bermasalah dengan neraca perdagangannya.

Tags: bisnis dan investasifeature

Artikel Terkait

bank kecil
Cerita

Bank Kecil Harus Punya Modal Rp1 triliun, Bakal Banyak Aksi Rights Issue

8 Desember 2020
1.9k
harga emas
Cerita

Harga Emas Antam Turun, Jadi Mending Trading Aja?

7 Desember 2020
1.9k
risiko investasi p2p lending
Headline

Tips Meredam Risiko Investasi P2P Lending

1 Desember 2020
1.9k
pilih asuransi
Headline

Pilih Asuransi Murni atau Unit Link, Ini Untung Ruginya

12 November 2020
1.9k
kasus atlet e-sport
Cerita

Kasus Atlet e-Sport dan Perbedaannya dengan Malinda Dee

9 November 2020
1.9k
promo 11.11
Opini

Pesona Promo 11.11 dan Tanggal Cantik Lainnya Luntur

7 November 2020
1.9k
  • Trending
  • Comments
  • Latest
investasi p2p lending

Investasi P2P Lending Jadi Rentenir? Ini Cerita Gue

18 April 2021
Grab beli 4 persen saham EMTK

Grab Beli 4 Persen Saham EMTK, Buat Saingi Go-To?

15 April 2021
captain tsubasa 2018

Captain Tsubasa 2018 Tamat, Ini Perkiraan Cerita pada Season 2

6 April 2019
saham brms

Saham BRMS, Prospek Si Pengeruk Emas

6 April 2021
pilihan aplikasi investasi reksa dana

Pilihan Aplikasi untuk Investasi Reksa Dana Terbaik

6
eksploitasi anak oleh Djarum Foundation

Eksploitasi Anak oleh Djarum Foundation yang Keterlaluan

6
taufik hidayat

Taufik Hidayat, Kisah Sang Raja Backhand dari Indonesia

6
bisnis kedai kopi

Bisnis Kedai Kopi, Lokal Mulai Bersaing dengan Starbucks

5
cara menjual saham

Cara Menjual Saham untuk Pemula

25 April 2021
bank jago

Bank Jago Rugi Besar, Aladin Buka-bukaan Soal Shopee

22 April 2021
cara beli saham untuk pemula

Cara Beli Saham untuk Pemula

22 April 2021
cara pilih saham yang bagus

Cara Pilih Saham yang Bagus untuk Pemula

20 April 2021
  • investasi p2p lending

    Investasi P2P Lending Jadi Rentenir? Ini Cerita Gue

    352 shares
    Share 78 Tweet 49
  • Grab Beli 4 Persen Saham EMTK, Buat Saingi Go-To?

    34 shares
    Share 33 Tweet 21
  • Captain Tsubasa 2018 Tamat, Ini Perkiraan Cerita pada Season 2

    159 shares
    Share 64 Tweet 40
  • Saham BRMS, Prospek Si Pengeruk Emas

    157 shares
    Share 63 Tweet 39
  • Berburu Saham ARA, Padahal Itu Bukan Sinyal yang Baik

    157 shares
    Share 63 Tweet 39
cara menjual saham

Cara Menjual Saham untuk Pemula

25 April 2021
bank jago

Bank Jago Rugi Besar, Aladin Buka-bukaan Soal Shopee

22 April 2021
cara beli saham untuk pemula

Cara Beli Saham untuk Pemula

22 April 2021

Kanal

  • Blog Competition
  • Cerita
  • Dari Ane
  • Headline
  • Kabar Pasar
  • Opini
  • Rekomendasi untuk Kamu
  • Rilis
  • Ulasan

Site Navigation

  • Tentang Saya
  • Kolaborasi
  • Privacy Policy

Suryarianto.id

Tempat si Surya Rianto bikin konten yang bahas dari soal keuangan, olahraga, bisnis, dan pengalaman seru lainnya. Mau berkolaborasi? bisa kontak ke [email protected]

© 2021 Surya Rianto - Si Tukang Bikin Konten Suryarianto.id.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Cerita
  • Opini
  • Ulasan

© 2021 Surya Rianto - Si Tukang Bikin Konten Suryarianto.id.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.