Surya Rianto
No Result
View All Result
Rabu, April 28, 2021
  • Beranda
  • Cerita
  • Opini
  • Ulasan
Subscribe
  • Beranda
  • Cerita
  • Opini
  • Ulasan
No Result
View All Result
Surya Rianto
No Result
View All Result
Home Cerita

Startup Asean Mau IPO, Bisa Sukses Kayak Pemilik Shopee?

by Surya
14 April 2021
in Cerita, Headline
Reading Time:4min read
A A
0
startup asean
25
SHARES
596
VIEWS
Bagikan Yuk!

Startup Asean lagi cari muka ke publik nih. Dari rencana merger raksasa Tokopedia-Gojek yang berujung di bursa saham, sampai rencana Traveloka dan Grab untuk melantai di bursa Amerika Serikat. 

Jika semua berjalan lancar, posisi Sea Group sebagai perusahaan teknologi paling bernilai di Asean bisa tersaingi. Setidaknya, oleh dua raksasa startup private company Grab dan hasil merger Tokopedia-Gojek. 

Baca Ini Yuk!

Cara Menjual Saham untuk Pemula

Bank Jago Rugi Besar, Aladin Buka-bukaan Soal Shopee

Cara Beli Saham untuk Pemula

Sebelum membayangkan indahnya harga saham Tokopedia-Gojek, Grab, dan Traveloka. Kamu harus tahu kisah saham SEA Group saat baru melantai di bursa AS. 

Pemilik bisnis Garena itu resmi melantai di bursa pada Oktober 2017 dengan harga penawaran perdana senilai 15 dolar AS per saham. Seperti saham IPO lainnya, harga saham SEA Group melejit tembus 17 dolar AS pada awal perdagangan. 

Sayangnya, sejam setelah perdagangan, harga saham SEA Group turun ke 14 dolar AS per saham. Angka itu berada di bawah harga penawaran perdana 15 dolar AS per saham. Sampai akhirnya, harga saham SEA ditutup pada level 16 dolar AS per saham. 

Bisa dibilang hari pertama SEA Group di bursa AS bak naik roller coaster dalam sehari. Induk usaha marketplace Shopee itu meraup dana sekitar 884 juta dolar AS atau sekitar Rp12,8 triliun dari aksi initial public offering (IPO) tersebut. 

Startup Asean dan Berkah Pandemi

Langkah IPO SEA di bursa AS penuh tantangan. Para pemegang saham ingin melihat langkah diversifikasi bisnis SEA setelah melantai di bursa. SEA menyebutkan bisnis hiburan berupa game lewat Garena berkontribusi 95 persen terhadap pendapatan perseroan.

Untuk itu, SEA menjajal bisnis sistem pembayaran lewat Airpay dan e-Commerce lewat Shopee, meski harus menanggung rugi terlebih dulu. Pemegang saham berharap diversifikasi bisnis SEA bisa mendorong bisnisnya ke arah pertumbuhan yang agresif sehingga dalam jangka menengah panjang bisa terkonversi jadi keuntungan. 

Upaya diversifikasi bisnis SEA itu tampaknya mulai menunjukkan hasil nih. Per 2020 kemarin, kinerja ebitda SEA sudah positif 106,98 juta dolar AS dibandingkan negatif 178,6 juta dolar AS pada 2019. 

BACA JUGA: Saham BRMS, Prospek si Pengeruk Emas

Namun, penopang utama ebitda positif itu masih dari bisnis hiburannya, yakni Garena senilai 1,98 miliar dolar AS. Di sisi lain, bisnis e-Commerce lewat Shopee, ebitdanya masih negatif 1,3 miliar dolar AS. Lalu, ebitda Airpay juga masih negatif 551,09 juta dolar AS.

Sepanjang pandemi Covid-19, SEA memang mendapatkan berkah dengan peningkatan trafik ke bisnis game dan e-commercenya. Harga saham SEA sepanjang 2020 pun melesat hampir 400 persen dari 40 dolar AS per saham menjadi 196 dolar AS per saham. 

Mimpi SEA memiliki valuasi 100 miliar dolar AS pun tercapai. Sampai 14 April 2021, kapitalisasi pasar perusahaan teknologi Asia Tenggara itu sudah tembus 124,5 miliar dolar AS. 

Masalah Startup Asean yang Mau IPO Saat Ini

Langkah IPO yang bakal dilakukan Tokopedia-Gojek dan Grab tampaknya rada berbeda dengan SEA. Perbedaan yang mencolok adalah tingkat valuasi saat mau melantai di bursa. 

SEA memiliki valuasi kurang dari 5 miliar dolar AS saat mau melantai di bursa, tepatnya sekitar 3,75 miliar dolar AS. Angka valuasi yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan Tokopedia-Gojek dan Grab saat ini. 

Menurut data CB Insights, valuasi Tokopedia senilai 7 miliar dolar AS, sedangkan Gojek senilai 10 miliar dolar AS. Lalu, Grab bisa dibilang startup Asean yang belum IPO paling bernilai dengan valuasi 14 miliar dolar AS. 

Valuasi yang kadung besar itu bikin Gojek maupun Tokopedia sulit untuk masuk ke bursa saham negara asalnya, Indonesia. Soalnya, dengan valuasi yang tinggi, otomatis berpengaruh terhadap harga penawaran dan berisiko jika ternyata hasil roadshownya tidak sesuai dengan ekspektasi pasar. 

Berbeda dengan Tokopedia, Gojek, dan Grab, Traveloka berada pada posisi yang sama dengan SEA saat mau IPO. Saat ini, valuasi traveloka sekitar 3 miliar dolar  AS. 

Masalahnya, bisnis utama traveloka terimbas pandemi Covid-19, meski pihak terkait mengaku bisnisnya sudah mencapai titik impas atau break even point. 

Meskipun begitu, tidak dapat dipungkiri, minat investor terhadap perusahaan teknologi lagi tinggi sekali. Bayangkan, Bank Jago, milik Gojek, yang produknya belum meluncur saja langsung masuk jajaran big caps sampai sempat mengalahkan kapitalisasi pasar bank besar seperti, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 

Namun, para perusahaan teknologi juga tidak boleh gelap mata. Apalagi, setelah banyak kasus kegagalan IPO atau setelah melantai di bursa seperti yang dialami Uber, Luckin Coffee, sampai WeWork. 

Kalau startup asean kayak Tokopedia-Gojek, Grab, dan Traveloka IPO, kamu mau koleksi juga enggak? 

Selanjutnya, gue mau cerita tentang perusahaan teknologi Asean yang sempat melantai di bursa AS, sayangnya bernasib apes hingga harus delisting. Nantikan ya!

Tags: gojekiposahamshopeestartuptraveloka

Artikel Terkait

cara menjual saham
Ulasan

Cara Menjual Saham untuk Pemula

25 April 2021
2.5k
bank jago
Kabar Pasar

Bank Jago Rugi Besar, Aladin Buka-bukaan Soal Shopee

22 April 2021
1.9k
cara beli saham untuk pemula
Cerita

Cara Beli Saham untuk Pemula

22 April 2021
1.3k
cara pilih saham yang bagus
Ulasan

Cara Pilih Saham yang Bagus untuk Pemula

20 April 2021
5.3k
cara pilih sekuritas yang baik
Ulasan

Cara Pilih Sekuritas yang Baik untuk Pemula

20 April 2021
1.5k
bukit algoritma
Headline

Proyek Bukit Algoritma, Silicon Valley Rasa Mie Instan

17 April 2021
2.6k
  • Trending
  • Comments
  • Latest
investasi p2p lending

Investasi P2P Lending Jadi Rentenir? Ini Cerita Gue

18 April 2021
Grab beli 4 persen saham EMTK

Grab Beli 4 Persen Saham EMTK, Buat Saingi Go-To?

15 April 2021
captain tsubasa 2018

Captain Tsubasa 2018 Tamat, Ini Perkiraan Cerita pada Season 2

6 April 2019
saham brms

Saham BRMS, Prospek Si Pengeruk Emas

6 April 2021
pilihan aplikasi investasi reksa dana

Pilihan Aplikasi untuk Investasi Reksa Dana Terbaik

6
eksploitasi anak oleh Djarum Foundation

Eksploitasi Anak oleh Djarum Foundation yang Keterlaluan

6
taufik hidayat

Taufik Hidayat, Kisah Sang Raja Backhand dari Indonesia

6
bisnis kedai kopi

Bisnis Kedai Kopi, Lokal Mulai Bersaing dengan Starbucks

5
cara menjual saham

Cara Menjual Saham untuk Pemula

25 April 2021
bank jago

Bank Jago Rugi Besar, Aladin Buka-bukaan Soal Shopee

22 April 2021
cara beli saham untuk pemula

Cara Beli Saham untuk Pemula

22 April 2021
cara pilih saham yang bagus

Cara Pilih Saham yang Bagus untuk Pemula

20 April 2021
  • investasi p2p lending

    Investasi P2P Lending Jadi Rentenir? Ini Cerita Gue

    352 shares
    Share 78 Tweet 49
  • Grab Beli 4 Persen Saham EMTK, Buat Saingi Go-To?

    34 shares
    Share 33 Tweet 21
  • Captain Tsubasa 2018 Tamat, Ini Perkiraan Cerita pada Season 2

    158 shares
    Share 63 Tweet 40
  • Saham BRMS, Prospek Si Pengeruk Emas

    157 shares
    Share 63 Tweet 39
  • Berburu Saham ARA, Padahal Itu Bukan Sinyal yang Baik

    157 shares
    Share 63 Tweet 39
cara menjual saham

Cara Menjual Saham untuk Pemula

25 April 2021
bank jago

Bank Jago Rugi Besar, Aladin Buka-bukaan Soal Shopee

22 April 2021
cara beli saham untuk pemula

Cara Beli Saham untuk Pemula

22 April 2021

Kanal

  • Blog Competition
  • Cerita
  • Dari Ane
  • Headline
  • Kabar Pasar
  • Opini
  • Rekomendasi untuk Kamu
  • Rilis
  • Ulasan

Site Navigation

  • Tentang Saya
  • Kolaborasi
  • Privacy Policy

Suryarianto.id

Tempat si Surya Rianto bikin konten yang bahas dari soal keuangan, olahraga, bisnis, dan pengalaman seru lainnya. Mau berkolaborasi? bisa kontak ke [email protected]

© 2021 Surya Rianto - Si Tukang Bikin Konten Suryarianto.id.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Cerita
  • Opini
  • Ulasan

© 2021 Surya Rianto - Si Tukang Bikin Konten Suryarianto.id.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.