Bank digital makin sengit, tiga bank dengan layanan digital sudah mulai bersaing memperebutkan nasabah. Strateginya sama, tebar uang receh demi menarik ritel yang masuk. Kira-kira siapa yang bakal menang?
Beberapa hari lalu, sempat heboh aplikasi Neo+ milik Bank Neo Commerce yang punya jumlah pengunduh hingga lebih dari 5 juta. Angka itu jauh lebih tinggi ketimbang milik Bank Jago yang cuma 500.000 pengunduh.
Usut punya usut, Bank Neo Commerce bisa dibilang gercep banget melakukan strategi tersebut. Meskipun, realisasinya, banyak yang melakukan aksi ‘nuyul’ demi mendapatkan bonus referral Rp25.000 setiap ada orang baru yang mengunduh.
Apa itu nuyul? dari beberapa sumber Youtube, mereka melakukan pendaftaran beberapa akun baru Neo+ agar bisa mendapatkan hadiah referal tersebut. Caranya bukan dengan nipu sih, tapi banyak yang minjem KTP kerabat untuk mendaftar.
BACA JUGA: Aplikasi NEO+ Gaet 5 Juta Pengunduh, Bakal Jadi Next ARTO?
Selain itu, nuyul ini juga butuh modal beli nomor baru agar strategi untuk mendapatkan uang referal tercapai.
Lalu, apakah strategi ini efektif? jelas sangat efektif untuk mengurangi beban pemasaran.Soalnya, pemasaran bakal dilakukan secara otomatis. Coba saja searching dengan keyword Tuyul Neo+ di Youtube, berapa banyak views dan komentar di Youtube yang membahas aplikasi tersebut.
Di luar itu, Bank Neo Commerce juga belum melakukan integrasi menyeluruh dengan ekosistem Akulaku, pemegang sahamnya. Jika sudah resmi menjadi pengendali pada Oktober 2021 nanti, bukan tidak mungkin Neo Commerce mendapatkan potensi nasabah tambahan lewat kolaborasi dengan Akulaku.
Menarik kan? namun tetap saja ada kelemahannya. Si para pengunduh belum tentu terkonversi menjadi nasabah. Soalnya, target mereka hanya untuk mendapatkan hadiah uang referal. Lalu, bagaimana strategi bank lainnya dalam mencari nasabah?
Bank Digital Makin Panas, Bank Jago Juga Tawarkan Uang Segar
Sama seperti Bank Neo+, tepat banget pas tulisan gue bahas Bank Neo Commerce naik, besoknya nemu promo Bank Jago yang serupa. Jadi, Bank Jago juga menawarkan uang segar Rp25.000 per akun baru yang didapatkan oleh akun lama. Yaps, strategi referral.
Namun, bedanya Bank Jago rada lebih ribet nih. Soalnya, untuk mendapatkan tambahan saldo Rp25.000. Teman yang diajak harus memiliki saldo minimal Rp746.000 pada 25 Agustus 2021.
Strategi ini seolah menutup kelemahan strategi Neo Commerce yang melahirkan banyak tuyul untuk dapat uang referral. Alhasil, konversi ke nasabah menjadi lebih sedikit.
Di sini berarti, minimal nasabah baru yang didapatkan bank Jago bakal punya deposit sekitar Rp746.000. Harusnya, ini lebih masuk akal, tapi mungkin tidak bakal seramai Neo Commerce.
Ya tinggal pilih saja, mau ngejar jumlah pengunduh atau tingkat konversi menjadi nasabah.
Selain itu, Bank Jago juga sudah menyiapkan strategi lainnya untuk meningkatkan jumlah nasabah, yakni dengan bekerja sama dengan Bibit. Jadi, ada potensi konsumen Bibit juga menggunakan Jago biar lebih mudah transaksinya.
Belum lagi integrasi dengan Gojek. Namun, gue rada pesimistis Bank Jago bakal dapat nasabah dari integrasi Gojek secara alami.
Kecuali, nanti ada promo khusus konsumen Gojek dan Tokopedia jika menjadi nasabah Bank Jago.
Motionbank Tidak Mau Kalah, Underdog di Tengah Dua Ekosistem Teknologi Besar
Berbeda dengan Neo Commerce dan Bank Jago, Motionbank lahir bukan dari induk perusahaan teknologi. Melainkan perusahaan media konvensional dan layanan internet. Lalu, apakah Motionbank hanya akan menjadi pemain bontot?
Tentu saja tidak, Motionbank lagi bertarung panas juga dengan strategi serupa. Motionbank lebih memilih jalan memburu angka pengunduh yang besar sama seperti Neocommerce. Soalnya, Motionbank menjanjikan uang Rp25.000 bagi nasabah baru tanpa perlu deposit saldo rekening.
Artinya, aksi nuyul seperti yang dilakukan para pengguna Neo Commerce bisa juga dilakukan. Namun, bedanya untuk Motionbank belum memberikan referal. Hanya, untuk pendaftar baru saja.
Di luar itu, Motionbank juga bekerja sama dengan PT XL Axiata Tbk. (EXCL). Konon, EXCL menjanjikan bisa hadirkan 1 juta nasabah baru untuk Motionbanking. Barternya adalah, EXCL bisa mendapatkan slot iklan baru di MNC Grup.
Bukan cuma EXCL, begitu juga dengan Yusuf Mansur yang juga menjadi pemegang saham minoritas di Motionbank yang berada di bawah Bank MNC International (BABP). Yusuf Mansur menjanjikan bakal ngasih 3 juta nasabah baru BABP.
Lalu, bagaimana dengan ekosistem MNC Grup. Apakah bisa mendorong jumlah nasabah? kayaknya sih enggak ya. Soalnya, lingkupnya business to consumen. Artinya, untuk apa konsumen bikin akun di Motionbank kalau masih bisa transaksi dengan bank lain.
Di sisi lain, ekosistem MNC seperti TV kabel dan internet juga tidak mungkin melarang pembayaran dengan menggunakan bank selain Motionbank. Nanti, bisa enggak laku bisnisnya.
Kira-kira, dari Yusuf Mansur dan EXCL saja sudah dapat potensi tambahan 4 juta nasabah baru. Kalau dari strategi uang receh sejak 20 Agustus – 19 September 2021 ini bisa meraih 1 juta pengguna baru saja, sudah tembus 5 juta nih.
Kesimpulannya
Di sini, target utama dari Bank Neo Commerce, Bank Jago, dan Motionbank bukan langsung mendapatkan nasabah loyal, melainkan mencari awareness dari orang. Jadi, apakah tingkat konversi menjadi nasabah loyalnya bakal sedikit atau tidak, mereka tidak memikirkan tersebut.
Setidaknya bakal ada omongan, wah yang menggunakan aplikasi banknya sudah banyak ya. Atau, pengenalan dalam bentuk, eh daftar deh bisa dapat uang nih.
Selanjutnya, tingkat konversi akan tergantung dengan user experience dan user interface dari setiap aplikasi. Lalu, fitur aplikasi, apakah berguna dan nyaman digunakan atau tidak.
Jadi, tahapan bakar uang ini hanya awalan dari persaingan bank digital. Siapa yang bakal menang? mereka adalah yang bisa memberikan kenyamanan dan manfaat nyata ke konsumen. Selain itu juga mereka yang punya modal bakar uang yang banyak entah itu untuk guyur calon konsumen atau pengembangan aplikasi.
Kalau kamu lebih suka bank digital yang mana?