Categories: HeadlineUlasan

Saham HOKI, Si Kecil-kecil Cabe Rawit

Waktu Baca3 Menit, 14 Detik

Saham HOKI alias PT Buyung Poetra Sembada Tbk. bisa dibilang menjadi saham konsumer pilihan dengan kapitalisasi pasar kecil di tengah kondisi ekonomi kontraksi. Alasannya, saham itu memiliki lini bisnis beras yang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia sehingga bisa dibilang cukup defensif terhadap risiko ekonomi.

Namun, saham HOKI juga merasakan dampak dari pandemi Covid-19. Perseroan mencatatkan penurunan kinerja pada semester I/2020.

Dari segi pendapatan, perseroan mencatatkan penurunan kinerja 12,06% menjadi Rp755,77 miliar dibandingkan dengan Rp859,49 miliar pada periode sama tahun lalu.

BACA JUGA: Jeff Bezos Jual US$3,1 miliar Saham Amazon, Buat Apa yak?

Laba bersihnya menyusut lebih dalam lagi sebesar 57,51% menjadi Rp23,97 miliar dibandingkan dengan Rp56,44 miliar. Padahal, beban pokok penjualan perseroan turun 9,13% menjadi Rp669,59 miliar. Namun, penurunan itu tidak mampu meredam tekanan penurunan kinerja keuangan perseroan.

Meskipun begitu, perseroan bisa disebut salah satu yang saham kecil-kecil cabe rawit. Hal itu jika melihat pengembangan jaringan penjualan perseroan.

Secara historis, generasi pertama keluarga Buyung membangun bisnis beras pada 1977 berdiri di Palembang, Sumatra Selatan. Mulai 2003, generasi kedua keluarga Buyung mendirikan perusahaan produsen dan distribusi beras di Jakarta.

Dari sini mulai muncul merek Topikoki yang dijajakan di Jakarta dan Sumatra. Baru mulai 2005, perseroan ekspansi distribusi penjualan ke pasar modern seperti supermarket.

Sampai saat ini, perseroan memiliki jaringan penjualan hampir di seluruh supermarket dari HERO, Indogrosir, Lottemart, Alfamart, Carrefour, Hypermart, Superindo, Indomaret, AEON, Ranch Market, dan Foodstation.

Lalu, perseroan juga mencatatkan penjualan di atas 10% kepada Indomaret. Penjualan beras kepada Indomaret itu untuk dijajakan dengan merek minimarket tersebut.

Saham HOKI Melek Jualan Online

Dalam laporan tahunan 2019, Saham HOKI memaparkan jaringan penjualan perseroan yang terbagi menjadi 4, yakni pasar umum, pasar modern, online, dan business to business.

Untuk penjualan di pasar online, perseroan sudah mulai melakukannya sejak 2014. Beberapa jaringan penjualan onlinennya, yakni JD.id, Elevenia.com, Shopee, Brambang.com, dan Blibli.com

Lalu, distribusi beras perseroan lainnya lewat business to business. Di sini HOKI bermitra dengan hotel, restoran, katering, dan produsen produk beras seperti, tepung beras dan mie beras.

Saat ini, perseroan memiliki dua fasilitas produksi beras, yakni di Jakarta dan Subang. Total kapasitas produksi perseroan sebesar 55 ton per jam.

Rencananya, pada 2021, perseroan sudah mengoperasikan fasilitas produksi di Palembang dengan kapasitas 20 ton per jam. Jadi, total kapasitas produksi menjadi 75 ton per jam.

Lalu, satu hal yang membuktikan saham HOKI ini kecil-kecil cabe rawit adalah perseroan rajin banget bagi dividen.

Sejak melantai di bursa pada 2017, perseroan terus membagikan dividen. Pada 2018, perseroan bagikan dividen Rp6 per saham dengan total Rp14,2 miliar.

Lalu, perseroan juga bagikan dividen Rp11 per saham dengan total Rp26,16 miliar pada 2019. Teranyar, tahun ini perseroan bagikan dividen Rp12 per saham dengan total Rp28,64 miliar.

Prospek Harga Saham HOKI

Saham HOKI melantai di bursa pada 2017 dengan harga penawaran perdana Rp310 per saham. Setahun IPO, harga saham HOKI sempat melejit hingga tembus Rp1.010 per saham. Namun, harga saham perseroan sempat jatuh ke level Rp580 per saham pada 29 Maret 2019.

Memasuki 2020 yang penuh dengan drama pandemi Covid-19, saham HOKI sempat kembali sentuh Rp1.000 per saham pada 21 Februari 2020. Namun, sampai penutupan perdagangan Kamis 6 Agustus 2020, harga saham perseroan berada di kisaran Rp640 per saham.

Menariknya, saat ini, HOKI adalah satu-satunya produsen beras yang melantai di BEI. Apalagi, setelah PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk. hancur lebur, termasuk lini bisnis berasnya yang dilepas begitu saja.

Dari segi valuasi harga sahamnya, HOKI bisa dibilang tergolong sudah cukup tinggi. Price to earning ratio (PER) perseroan sudah di atas 30 kali alias 31,75 kali.

Lalu, Price to Book Value Ratio (PBVR) pun sudah tembus 2,27 kali.

Bagusnya, Debt to Equity Ratio (DER) perseroan masih rendah hanya 24,7%. Artinya, sektor bisnis cukup kokoh menghadapi krisis, secara fundamental keuangannya juga cukup kokoh.

Tertarik jajal saham HOKI untuk jangka panjang?

Happy
0 0 %
Sad
0 0 %
Excited
0 0 %
Sleppy
0 0 %
Angry
0 0 %
Surprise
0 0 %
Surya

Recent Posts

Bitcoin dkk Bakal Masuki Era Baru Pada Tahun Depan

Bitcoin memang menjadi barang aneh bagi awam pada medio 2009-an, ketika mata uang kripto itu…

1 hari ago

Kopi Jago Melaju Terjang Kedai Kekinian

Kopi Jago mencuat dalam industri minuman kopi kekinian dengan bentuk yang berbeda. Sebagai salah satu…

2 minggu ago

Pasar Indonesia Sangat Potensial, Berikut Faktanya

Pasar Indonesia itu sangat potensial banget dari urusan bisnis digital maupun konvensional. Namun, yang menarik…

3 minggu ago

Paypal, Mimpi Bisnis Bank Online Elon Musk Berujung Jadi Jasa Transfer

Paypal menjadi perusahaan kedua yang dibangun oleh Elon Musk dengan nama awal X.com. Elon membangun…

3 minggu ago

Debut Elon Musk di Dunia Bisnis, Berawal dari Kedai Pizza

Elon Musk merintis jadi pebisnis dengan langkah yang tidak mudah. Dia dan saudaranya sampai harus…

4 minggu ago

Trading Forex Makin Seru di Tengah Fluktuasi Pasar

Trading forex disebut makin menarik di tengah fluktuasi kurs mata uang karena pandemi Covid-19. Nah,…

4 minggu ago

This website uses cookies.