Saham BBCA menjadi salah satu pilihan saham yang menarik, tetapi nilainya sangat mahal. Padahal, saat melakukan penawaran perdana pada 2000, harga sahamnya cuma Rp1.400 per saham. Nah, kalau kalian dapat kesempatan beli 1.000 lembar saham BCA sejak IPO, sekarang sudah untung berapa ya?
Sampai penutupan perdagangan Rabu (15/04/2020), harga saham BBCA ditutup pada level Rp27.425 per saham.
Jika ingin membeli 1 lot alias 100 lembar saham saja, kalian harus mengeluarkan uang senilai Rp2,74 juta. Jika ingin beli 1.000 lembar, kalian harus mengeluarkan uang senilai Rp27,42 juta.
BACA JUGA: Arab Saudi-Rusia Damai, Kini Giliran Meksiko Memberontak
Namun, kalau kalian membeli saat BCA IPO, modal yang dikeluarkan untuk membeli 1.000 saham cuma senilai Rp1,4 juta. Meskipun begitu, nilai Rp1,4 juta pada 2000 bisa dibilang cukup besar loh.
Nah, sekarang kita akan melakukan simulasi jika membeli saham sebanyak 1.000 lembar pada saat BCA IPO, berapa keuntungan yang didapatkan saat ini ya? [sampai penutupan perdagangan Rabu (15/04/2020)]
Sepanjang melantai di bursa, BCA mencatatkan tiga kali melakukan aksi pemecahan saham. Semua aksi pemecahan saham dilakukan dengan rasio 1:2.
PODCAST: Perang Minyak Makin Panas, Meksiko Sampai Berani Berontak
Aksi pemecahan saham itu dilakukan pada 2004, 2005, dan 2008. Dengan begitu, sampai 2008, jumlah saham yang kalian miliki bertambah menjadi 8.000 lembar saham.
Kalau dihitung dengan harga saham penutupan perdagangan Rabu senilai Rp27.425. Artinya, investasi kalian saat ini sudah tumbuh sebesar 15.571,43% menjadi Rp219,4 juta.
Itu baru keuntungan dari capital gain alias kenaikan harga saham. Bagaimana dengan pendapatan dari dividen BCA?
Saham BCA dan Pendapatan Dividen Sepanjang Dua Dekade Terakhir
BCA menjadi salah satu saham yang paling rajin membagikan dividen setiap tahun. Bahkan, BCA tak hanya membagikan dividen tunai sekali setahun, tetapi juga dividen interim di pertengahan atau akhir tahun.
Nah, jika kalian memiliki saham BBCA sebanyak 1.000 lembar sejak 2000 sampai saat ini. Dengan tambahan jumlah lembar saham akibat aksi pemecahan saham sehingga menjadi 8.000 lembar, total pendapatan dari dividen senilai Rp22,46 juta.
Nilai pendapatan bersih dividen dari BBCA setelah dipotong pajak 10% dalam dua dekade terakhir menjadi Rp20,21 juta.
Dengan begitu, total investasi Rp1,4 juta pada 2000 telah tumbuh menjadi Rp239,61 juta atau naik 17.015%.
Nilai yang fantastis dan bisa langsung membeli 1 rumah sederhana. Namun, di balik itu semua ada proses investasi yang panjang, yakni selama dua dekade alias 20 tahun.
Teranyar, BBCA memutuskan pembagian dividen pada 2020 senilai Rp555 per saham, termasuk dividen interim pada akhir 2019 senilai Rp100 per saham. Berarti, total dividen tunai tahunan yang akan dibagikan nanti senilai Rp455 per saham.
Jika kalian tertarik untuk mendapatkan dividen dari BCA, masih ada waktu karena tanggal Cum dividen alias waktu terakhir untuk mendapatkan hak dividen sampai 20 April 2020.
Nantinya, dividen itu akan dibayarkan pada 11 Mei 2020. Lumayan kan buat tambah-tambah THR?
Valuasi Harga Saham BBCA
Sebenarnya, sektor perbankan tengah dalam kondisi yang menantang di saat pandemi Covid-19 saat ini. Pasalnya, ada potensi kenaikan kredit bermasalah ke depannya.
Namun, jika bicara BCA selaku bank swasta terbesar di Indonesia, nampaknya sahamnya tetap menarik. Apalagi, kalau harga sahamnya terus merosot.
Sepanjang tahun ini [sampai penutupan Rabu 16 April 2020], harga saham BBCA sudah merosot sebesar -17,95%. Dengan begitu, apakah harga saham BBCA sudah diskon besar-besaran?
Jika dilihat dari rasio price to earning ratio (PER) dan Price to book value ratio (PBVR), harga saham BBCA masih tergolong mahal dibandingkan dengan bank kasta tertinggi lainnya seperti, BBRI, BMRI, dan BBNI.
PER BBCA sebesar 23,19 kali, sedangkan PBVR sebesar 3,81 kali. Di sisi lain, PER dan PBVR BMRI sebesar 7,16 kali dan 0,96 kali.
Lalu, PER dan PBVR BBRI sebesar 9,5 kali dan 1,58 kali, sedangkan untuk BBNI sebesar 4,87 kali dan 0,61 kali.
Meskipun begitu, kelebihan bank BCA adalah bisa terlepas dari faktor politik. Berbeda dengan bank BUMN lainnya, yang harga sahamnya rentan goyang oleh faktor politik.
Dengan melihat valuasi secara sederhana saat ini, apakah kamu tertarik membeli saham BBCA dan meraup dividennya?