Categories: HeadlineUlasan

Promo Saham Real, Misteri Emiten Pemberi Hadiah Penabung Saham

Waktu Baca5 Menit, 42 Detik

Promo saham REAL alias PT Repower Asia Indonesia tbk. cukup menarik perhatian. Bukan dari segi positif, tetapi justru ingin mengingatkan kepada investor ritel, terutama yang baru, untuk berhati-hati.

Saham berkode REAL itu menawarkan hadiah 1 unit rumah senilai Rp1,5 miliar, 1 mobil Toyota Voxy, 1 mobil Honda Brio, 5 Yamaha NMAX, dan 50 emas batangan masing-masing 5 gram. Semua hadiah itu bisa diterima bagi para investor yang nabung saham REAL.

Promo saham REAL itu Menggiurkan bukan? eits tapi REAL ini saham apaan sih?

BACA JUGA: Berikut Pilihan JDrama Tema Kedokteran untuk Menemani Selama WFH

REAL adalah emiten baru di Bursa Efek Indonesia. Emiten itu resmi melantai pada 6 Desember 2019 silam.

Emiten sektor properti itu menawarkan harga perdana Rp100 per saham dengan target dana IPO sebanyak-banyaknya Rp250 miliar.

Setelah resmi melantai di BEI pada 6 Desember 2019, harga saham REAL langsung kena auto rejection atas. Pasalnya, harga saham REAL melejit 70% menjadi Rp170 per saham.

Sebulan kurang tiga hari, harga saham REAL memang terus melejit hingga tembus Rp540 per saham pada 3 Januari 2020.

Bayangkan saja, misalnya beli 100 lot atau 10.000 lembar saham REAL saat IPO senilai Rp1 juta. Pada 3 Januari, uang itu sudah bertambah menjadi Rp5,4 juta.

REAL menawarkan kepada investor hadiah rumah, mobil, motor, dan emas bagi para penabung emas saham perseroan.

Namun, sayang seribu sayang, harga saham REAL terus ambruk setelahnya. Hingga per 30 April 2020, harga saham REAL terpuruk ke level Rp68 per saham.

Jadi, jika pembeli 10.000 lembar saham REAL sejak IPO itu sudah sempat merasakan cuan Rp5,4 juta. Kini, dia merasakan boncos dengan uang yang tersisa Rp680.000 dari total modal Rp1 juta yang digelontorkan.

Promo Saham REAL, Bisnisnya Apaan Sih?

Dikutip dari prospektusnya, REAL akan menggunakan Rp250 miliar hasil IPO itu untuk membeli lahan disejumlah titik.

Pertama, tanah seluas 10.778 meter persegi di kawasan Karawaci, Tangerang senilai Rp123,07 miliar. Kedua, tanah seluas 14.030 meter persegi di kawasan Bekasi Timur senilai Rp96,42 miliar.

Ketiga, tanah seluas 2.537 meter persegi di Pasar Minggu senilai Rp28,31 miliar. Keempat, tanah seluas 4.174 meter persegi senilai Rp15,02 miliar.

Menariknya, tanah yang dibeli oleh REAL di Bekasi Timur dan Pasar Minggu adalah milik Komisaris Utama perseroan Ichsan Thalib. Total transaksi terafiliasi dari dana IPO itu senilai Rp124,74 miliar.

Dari semua tanah yang dibeli dengan dana IPO itu, perseroan berencana membangun apartemen. Harapannya, pembangunan apartemen itu bisa membuat kinerja keuangan REAL kembali positif.

Jika melihat kinerja keuangan perseroan di prospektus, sampai Desember 2018, REAL sudah mencatatkan keuntungan Rp517,78 juta. Angka itu adalah laba pertama setelah pada 2016 dan 2017 mengalami rugi masing-masing Rp705,78 juta dan Rp802,66 juta.

Dari segi penjualan, REAL mencatatkan Rp7,86 miliar pada 2018. Sayangnya, tidak ada data penjualan pada 2016 dan 2017. Perseroan beralasan, pada periode itu belum melakukan penjualan karena rumah hunian masih dalam proses pembangunan.

Di sisi lain sampai Mei 2019, perseroan mencatatkan penurunan kinerja. Dari segi pendapatan turun sebesar 50,17% menjadi Rp3,15 miliar dibandingkan dengan Mei 2018. Lalu, laba bersih susut 93,3% menjadi Rp62,5 juta.

REAL mencatatkan pendapatan yang berasal dari penjualan rumah di Botanical Puri Asri, Depok, Jawa Barat.

Sepanjang 2018, perseroan mencatatkan penjualan dari hasil penjualan rumah senilai Rp7,86 triliun. Lalu, sampai Mei 2019, perseroan mencatatkan dua pos penjualan dari rumah senilai Rp2,58 miliar dan kavling senilai Rp571,5 juta.

“Penurunan kinerja pada Mei 2019 disebabkan penurunan atas unit rumah yang dijual pada proyek Botanical Puri Asri. Ditambah, siklus penjualan sedang turun karena periode Ramadan dan Idulfitri,” tulis manajemen dalam prospektusnya.

Membongkar Aset, Utang, dan Proyek REAL

REAL mencatat total aset senilai Rp107,26 miliar pada 31 Mei 2019. Nilai aset itu naik dari periode yang sama pada 2018 senilai Rp52,02 miliar.

Kenaikan aset itu didorong oleh akuisisi 5 kavling lahan di proyek Green Botanical Garden, kenaikan uang muka rencana akuisisi tanah di Bekasi, Pasar Minggu, dan Pondok Cabe. Lalu, adanya kenaikan nilai atas pengembangan tanah dan bangunan di Botanical Puri Asri.

Lalu, perseroan juga mengakuisisi bangunan di Kalibata dan Pejaten yang terhitung sebagai aset tetap dan properti investasi.

Dari sisi liabilitas atau kewajiban, REAL tidak mencatatkan adanya utang bank. Liabilitas jangka pendeknya berasal dari kenaikan pendapatan diterima dimuka dan penambahan utang pajak atas penjualan.

Dari liabilitas jangka panjang justru turun 98,64% karena adanya konversi utang pihak berelasi (pemegang saham) menjadi setoran modal.

Sementara itu, dari segi proyek, perseroan memiliki rencana 7 proyek. Dari total itu, baru Pejaten Office Park yang sudah rampung 100%.

Lalu, ada dua proyek yang masih dalam pengerjaan. Kedua proyek itu adalah Botanical Puri Asri yang sudah rampung 21,74%. Lalu, ada Green Botanical Garden yang sudah rampung 40%.

Kedua proyek itu ditargetkan rampung pada tahun ini. Nantinya, total kavling Green Botanical Garden sebanyak 5 kavling, sedangkan Botanical Puri Asri akan terdiri dari 92 unit rumah dan 92 kavling.

Sisanya, baru akan dibangun tahun ini. Keempat proyek itu antara lain, Apartemen Bekasi Timur, Pasar Minggu, Tangerang, dan Town House Pondok Cabe.

Apartemen di Bekasi Timur akan berjumlah 4.968 unit, Pasar Minggu sebanyak 423 unit, dan Tangerang sebanyak 3.841 unit. Untuk town house Pondok Cabe akan sebanyak 33 unit dan 33 kavling.

Siapa Pemilik REAL hingga Berani Bikin Promo Hadiah Nabung Saham

Jika dilihat komposisi pemegang saham, 75% saham REAL dimiliki oleh PT Enam Berlian Sinergi sebesar 75%, sedangkan sisannya dimiliki oleh PT Harmoni Harum Propertindo.

Dalam akta perusahaan, Enam Berlian Sinergi memiliki tujuh lini bisnis, yakni Jasa, Perdagangan Umum, Pembangunan, Pertanian, Perindustrian, Percetakan, dan Transportasi.

Pemilik dari Enam Berlian Sinergi adalah Ichsan Thalib sebesar 99,68%. Ichsan juga menjadi direktur di perusahaan tersebut.

Lalu, Harmoni Harum Propertindo memiliki tujuh lini usaha, yakni jasa, perdagangan umum, pembangunan, pertanian, perindustrian, percetakan, dan transportasi.

Saham Harmoni Harum dimiliki oleh Aulia Firdaus 99,38%.

Lalu, siapa Ichsan Thalib dan Aulia Firdaus ini? Saat ini Ichsan Thalib adalah komisaris utama REAL, sedangkan Aulia Firdaus adalah Direktur Utama perseroan.

Usut punya usut Ichsan Thalib juga adalah bos dari PT FIM Ekatama yang juga perusahaan properti. FIM Ekatama sempat viral gara-gara ada masjid BSC Al-Futuwwah di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.

Setelah dicek FIM Ekatama ternyata memiliki proyek yang sama seperti REAL, yakni Green Botanical Garden, Botanical Puri Asri.

Lebih dalam lagi, Aulia Firdaus yang pernah bekerja di Bank Danamono dan RBS cabang Indonesia ini adalah CEO di Akselera Group. Nah, Akselera Group ini memiliki proyek properti di Green Botanical Garden.

Dengan mengusut adanya irisan proyek REAL dengan milik pemegang sahamnya ini, kalian masih tertarik untuk nabung saham REAL demi mendapatkan hadiahnya? Jangan-jangan nanti hadiah rumahnya berasal dari produk mereka.

Intinya, kalau mau nabung saham pilih emiten yang emang punya prospek bagus jangka panjang. Bahas REAL, dia emiten seumur jagung yang berada di sektor terdampak Covid-19. Kira-kira nabung saham kalian bakal cuan atau boncos nantinya?

Happy
0 0 %
Sad
0 0 %
Excited
0 0 %
Sleppy
0 0 %
Angry
0 0 %
Surprise
0 0 %
Surya

Recent Posts

Sukuk Ritel Meluncur Besok, Pahami Karakter SBN Ritel Di Sini

Sukuk Ritel baru akan diterbitkan pemerintah Indonesia. Sukuk Ritel adalah salah satu instrumen investasi berbentu…

2 hari ago

Anak Usaha KLBF Bakal IPO dengan Nilai Terbesar Sejak 2008

Anak usaha KLBF bakal melantai di BEI dan diprediksi bisa menjadi salah satu initial public…

4 hari ago

DP 0 Persen untuk Beli Mobil, Pilih IMAS atau ASII?

DP 0 persen untuk kendaraan ramah lingkungan direspons berbeda oleh dua saham otomotif di BEI,…

5 hari ago

ARMY Harus Hati-hati Karena BigHit IPO?

Army harus berhati-hati main media sosial karena BigHit, agensi BTS, mau IPO. Ini jadi bahasan…

5 hari ago

Lo Kheng Hong dan Saham yang Terafiliasi dengan Soeharto

Lo Kheng Hong mungkin punya keberuntungan lebih di saham yang punya afiliasi dengan Soeharto. Teranyar,…

1 minggu ago

Saham TLKM di Paruh Kedua, Pertempuran Pangsa Pasar Kian Sengit

Saham TLKM masih bertahan di kisaran Rp3.000 per saham, meski kinerja kuartal II/2020 mencatatkan penurunan.…

1 minggu ago

This website uses cookies.