Komentar di: Eksploitasi Anak oleh Djarum Foundation yang Keterlaluan https://suryarianto.id/eksploitasi-anak-oleh-djarum-foundation-yang-keterlaluan/ Seterang Matahari Wed, 11 Sep 2019 09:37:00 +0000 hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.4 Oleh: Surya https://suryarianto.id/eksploitasi-anak-oleh-djarum-foundation-yang-keterlaluan/#comment-125 Wed, 11 Sep 2019 09:37:00 +0000 https://suryarianto.id/?p=341#comment-125 Sebagai balasan untuk Vandetta.

Ya, gw juga anti rokok kok. Cuma masalahnya adalah, kalau yayasan lentera anak dan KPAI mau serius juga, kenapa harus PB Djarum, nama klub bulu tangkis yang udah ada lama. PB Djarum ada bukan untuk membodohi orang dan muncul persepsi rokok itu baik juga.

Serangan untuk rokok dan anak harusnya diserang ke industri dan distribusinya. Gw inget dulu ada kampanye yg bilang rokok mengintai anak2 sekolah. Alasannya, banyak para penjual rokok di dekat sekolah2. Kenapa enggak itu yg diserang lg karena ketimbang mantengin PB Djarum yg melahirkan pemain bulu tangkis, anak2 itu merokok dengan membeli rokok di dekat sekolahnya. Mereka merokok bukan berpikir PB Djarum hebat jd gw ngerokok, tp karena asa proximity dan orang sekitar yang merokok membuat mereka penasaran dan ingin mencoba.

Menurut gw, kampanye dr lentera anak dan keputusan KPAI ini salah sasaran. Kalau pun PB Djarum ilang, yg rugi anak2 juga. Rokok pun tetap berjaya.

Hasilnya gak akan ada dampak signifikan.

Kalau lu bilang kenapa harus sekarang bisa dianalogikan kenapa bangun MRT baru sekarang beda kasus. Regulasi yg disebut KPaI itu udah ada dr kapan? Kalau benar melanggar, selama ini kok gak disentuh? Beda dengan bangun MRT yang butuh proses mencari dana dan persiapan pembangunan.

]]>
Oleh: Vandetta https://suryarianto.id/eksploitasi-anak-oleh-djarum-foundation-yang-keterlaluan/#comment-124 Wed, 11 Sep 2019 09:19:45 +0000 https://suryarianto.id/?p=341#comment-124 Karena maaf bahasanya nih, pembodohan oleh pabrik rokok sudah mengakar dari jaman kolonial.
Perhatikan foto Child Labour Pabrik rokok jaman kolonial https://en.wikipedia.org/wiki/Smoking_in_Indonesia

Setiap tahun jumlah perokok naik terus, disetiap sudut ruang terbuka orang ngerokok, bikin bisnis biar lancar harus ngerokok bareng (inget Sutopo yang kena pasif meninggal kanker paru?), anak2 dkecil dirumah ikutan rokok,masuk fenomena dunia ajaib anak yg ngerokok 40 batang sehari. Orang sakit makin banyak !
Let me quote: In 2013, the last year statistics are available, the Health Ministry estimated the loss to the country in illness, disability and premature death at Rp378.75 trillion (US$27.75 billion), according to the Health Ministry, resulting from lost productivity due to illness, disability and premature death in youth and medical expenses. Indonesia’s economy is also expected to lose Rp59,580 trillion (US$45 billion) by 2030 from tobacco-related diseases.

Apa yang dilakukan KPAI sudah sesuai dengan rekomendasi WHO:
WHO urges governments to enforce bans on tobacco advertising, promotion and sponsorship, including in motor sport (https://www.who.int/…/14-03-2019-who-urges-governments…)

Ya jelas, kalo ditanya kenapa setelah sekian lama baru sekarang.
Apakah harus ditanya, kenapa setelah sekian lama baru sekarang bisa jadi MRT ?
Apakah setelah sekian lama baru mau pindahin Ibu Kota ?
Itu udah topik tentang nyali pemerintah yg berbeda. Sekarang usaha apa yang bisa bikin masa depan Indonesia yang lebih cerah.

Top Richest 5 dari mana aja di Indonesia. Negara lain bikin Space X, Alibaba, menjadi solusi buat dunia yang patut dibanggakan. Kenapa kita ga fokus kesitu ketimbang naikin pemasukan dari rokok ? Ok mungkin masih belum sampe.

Step by step, gimana gini, kalau mereka serius dengan masa depan anak dan bulu tangkis Indonesia, apa artinya sih dengan sebuah nama ? BCA Foundation sounds great, PB Polytron wow keren. Blibli.com dari group yang sama, patut dibanggakan kok namanya.

“A rose by any other name would smell as sweet”
~William Shakespeare from Romeo and Juliet~

]]>
Oleh: Vandetta https://suryarianto.id/eksploitasi-anak-oleh-djarum-foundation-yang-keterlaluan/#comment-122 Tue, 10 Sep 2019 21:51:54 +0000 https://suryarianto.id/?p=341#comment-122 Djarum dan brand rokok lainnya kontribusi 250rb kematian keluarga dan anak tidak bersalah pertahunnya. Apakah ini bisa dibanggakan? Indonesia adalah market surga bagi mafia pabrik rokok. Terkesamping dari perhitungan KPAI, kedok CSR brand rokok telah berhasil membuat lebih wangi cengkehnya..

]]>
Oleh: Surya https://suryarianto.id/eksploitasi-anak-oleh-djarum-foundation-yang-keterlaluan/#comment-104 Wed, 14 Aug 2019 10:22:04 +0000 https://suryarianto.id/?p=341#comment-104 Sebagai balasan untuk pungkas nurrohman.

iya, logikanya salah banget itu kalau bandingin iklan spanduk vs iklan kaos via audisi bulu tangkis. biayanya enggak disitu aja, jadi gerakan si yayasan lentera anak ini yang mencurigakan…

]]>
Oleh: Sabda Awal https://suryarianto.id/eksploitasi-anak-oleh-djarum-foundation-yang-keterlaluan/#comment-103 Wed, 14 Aug 2019 03:27:23 +0000 https://suryarianto.id/?p=341#comment-103 Saya baru tau kalau BCA ,traveloka, blibli, polytron dibawah Djarum,

mungkin karena brand djarum selama ini yang melekat ke rokok, makanya grup Djarum pun diidentikkan sebagai rokok.

saya rasa, yang hanya perlu diberikan pr adalah mengubah image, bahwa djarum itu bukan hanya rokok saja, tp banyak perusahaan besar lainnya.

kalau dibilang eksploitasi saya ga setuju, setelah membaca fakta bahwa di bawah naungan djarum ada banyak perusahaan besar

]]>
Oleh: pungkas nurrohman https://suryarianto.id/eksploitasi-anak-oleh-djarum-foundation-yang-keterlaluan/#comment-102 Tue, 13 Aug 2019 02:07:17 +0000 https://suryarianto.id/?p=341#comment-102 Setuju sih, justru dari simulasi perhitungannya sangat mencurigakan. Karena sebuah kompetisi tidak hanya disponsori dari kaos saja.
Lama-lama kalau ini dituruti bisa merambah ke sampoerna foundation yang saat ini sudah menelurkan jagoan olimpiade. Apalagi sudah diberi angin segar kemarin oleh KPAI yang mengeluarkan rekomendasi untuk djarum agar menghentikan kompetisi.
Sangat disayangkan.

]]>