Bisnis franchise menjadi salah satu opsi untuk pengusaha pemula yang mau memulai bisnis. Nah, salah satu cara agar bisnis franchise laris adalah mengikuti tren yang sedang laris. Salah satunya, kudapan corffle yang hits di Korea Selatan. Lalu, apa saja bisnis franchise croffle?
Bisnis franchise cocok untuk pemula karena sudah memiliki standard operation procedure (SOP). Jadi, si penyewa lisensi franchise tinggal menjalankan bisnis sesuai dengan SOP. Apalagi, bahan baku juga sudah tinggal beli atau disediakan oleh pemilik franchise.
BACA JUGA: Kenapa Croffle Bisa Jadi Cemilan yang Ngetren? Begini Cerita Hingga Prospek Bisnisnya
Memang, bisnis franchise membuat keuntungan dibagi dengan pemegang lisensi atau harus membayar lisensi dengan cukup mahal. Namun, dari sini kamu bisa memulai bisnis dengan alur yang jelas.
Lalu, apa saja bisnis franchise croffle yang ada di Indonesia?
1. Croffella
Croffella menjadi salah satu pilihan bisnis franchise croffle di Indonesia.
Croffella menyediakan tiga paket franchise, yakni paket usaha cuan, tajir, dan sultan.
Paket cuan berupa booth kecil dengan modal untuk franchise sekitar Rp6,9 juta.
Lalu, paket tajir dengan booth yang lebih besar dari cuan, biayanya sekitar Rp8,9 juta.
Terakhir paket sultan, berupa container sedang dengan biaya Rp10,9 juta.
Skema franchise Croffella tidak menggunakan bagi hasil. Namun, skema pemilik franchise wajib membeli kebutuhan bahan baku dari pemilik franchise.
Di sini, Croffella mengestimasikan modal bahan baku dalam 1 bulan sekitar Rp6,74 juta. Modal itu untuk membeli sekitar 11 toping Croffella.
Modal Rp6,74 juta itu dengan asumsi volume penjualan sekitar 100 croffle per bulan. Dari total penjualan 100 croffle per bulan, omzet yang bisa didapatkan senilai Rp13,32 juta.
Jika dikurangi modal Rp6,74 juta per bulan, sewa tempat dengan asumsi Rp750.000 per bulan, dan gaji karyawan Rp1,2 juta per bulan, berarti keuntungan bersih yang diterima sekitar Rp4,62 juta per bulan.
Dengan begitu, waktu balik modal untuk paket cuan diperkirakan sekitar 1,5 bulan, paket tajir 1,9 bulan, dan paket sultan 2,4 bulan.
2. Croffle Bees
Croffle Bees bisa menjadi salah satu pilihan bisnis franchise croffle yang bisa kamu pilih.
Croffle Bees menawarkan dua jenis paket, yakni paket mini booth dan medium booth.
Paket mini booth bermodalkan bayar lisensi franchise dan perlengkapan senilai Rp6 juta. Lalu, paket medium booth senilai Rp18 juta.
Skema franchise Croffle Bees sama persis dengan Croffella. Jadi, Croffle Bees memberikan 100 persen keuntungan kepada pembeli franchise. Namun, pembeli franchise wajib membeli bahan baku dari Croffle Bees.
Namun, tidak ada informasi berapa biaya bahan baku yang harus dikeluarkan oleh pembeli franchise Croffle Bees. Namun, Croffle Bees memberikan gambaran kalau rata-rata keuntungan dari penjualan croffle sekitar Rp5.042 per porsi.
Jika asumsi mampu mencatatkan penjualan 40-80 porsi per hari, berarti total penjualan bersih sekitar Rp6,05 juta sampai Rp12,1 juta per bulan.
Lalu, jika dikurangi dengan beban gaji karyawan, sewa lokasi, dan biaya operasional lainnya ditaksir sekitar Rp2 juta per bulan. Artinya, laba bersih yang berpotensi didapatkan pembeli franchise Croffle Bees sekitar Rp4,05 juta sampai Rp10,1 juta per bulan.
Jadi, pembeli franchise diestimasikan bisa balik modal dalam 1-2 bulan.
3. Butterlicious
Jika kamu memiliki modal besar dan sangat ingin bisnis croffle, berarti bisa melirik franchise Butterlicious.
Berbeda dari dua franchise sebelumnya, modal yang harus dikeluarkan untuk Butterlicious terhitung cukup besar.
Butterlicious menawarkan tiga paket kemitraan.
Pertama, paket hanya lisensi. Paket ini cocok untuk pemilik bisnis cafe atau kopi. Jadi, penjualan Butterlicious menjadi pelengkap cafe. Biaya untuk paket ini senilai Rp55 juta.
Kedua, Booth Store. Paket ini cocok untuk kamu yang sudah punya lokasi jualan strategis seperti pusat perbelanjaan atau daerah komersial. Biaya paket ini sekitar Rp85 juta.
Ketiga, Master Franchise. Paket lisensi franchise ini bisa dijual kembali ke calon mitra lainnya. Jadi, jika kamu ingin mengajak beberapa orang untuk bisnis franchise ini bisa menggunakan skema tersebut. Biaya master franchise senilai Rp140 juta.
Paket lisensi franchise Butterlicious itu sudah termasuk lisensi selama 2 tahun, guideline kit, 500 pc big box croffle dan 500 pc med box croffle, mesin, bahan baku, mesin kasir selama 1 tahun, dan booth store untuk paket booth.
Berbeda dengan paket franchise croffle sebelumnya, Butterlicious mengenakan komisi royalti fee sebesar 5 persen dari penjualan per bulan.
Dengan asumsi penjualan sekitar 1.200 porsi per bulan. Lalu, rata-rata transaksi sekitar Rp55.625 per porsi. Total omzet per bulan bisa mencapai Rp66,75 juta.
Lalu jika dikurangi beban penjualan Rp25,36 juta, beban gaji 2 karyawan Rp4,6 juta, sewa lokas Rp4 juta, operasional Rp1,85 juta, dan komisi royalty Rp3,33 juta. Berarti, laba bersih yang diterima sekitar Rp27,59 juta.
Dengan begitu, jika ambil paket booth store, pembeli franchise sudah balik modal dalam 3 bulan.
Jadi, kamu mau pilih franchise croffle yang mana nih?
Puas dengan Konten Ini?
Traktir Blog ini agar makin berkembang hingga
menambah insight dan skill barumu