Cara menjual saham tidak cuma sekadar klik tombol sell lalu saham langsung terjual. Sama seperti proses membeli saham, saham tidak bisa langsung terjual jika tidak ada yang berminat membeli. Proses menjual saham ini yang kerap bikin kamu bisa terpaksa jual di harga rendah.
Sama seperti membeli, dalam menjual saham kamu harus melihat orderbook. Bedanya, kali ini yang perlu dilihat dari sisi offer untuk melihat rata-rata menjual di harga berapa. Soalnya, kalau melihat di sisi bid, pasti penawarannya lebih rendah semua.
Transaksi jual saham pun baru berhasil jika ada pembeli yang menawar di harga yang sama. Namun, jika tidak ada pembeli yang cocok, transaksi pun tidak terjadi. Untuk itu, ketika menjual, kamu juga harus pasang di harga sewajarnya.
Jika ingin cepat beli kamu bisa melakukan Haki, nah untuk cepat jual kamu bisa menggunakan konsep Haka atau hajar kanan. Konsepnya sama dengan Haki, yakni memasang harga jual sesuai harga real-time saat itu. Dengan begitu, kamu akan cepat dipertemukan dengan pembeli yang juga melakukan Haki.
Kalau Belum Baca, Jangan Lupa Nih: Cara Membeli Saham Untuk Pemula
Tips Beli dan Menjual Saham
Ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti untuk melakukan penjualan saham nih. Tujuannya, agar investasi saham yang dilakukan bisa menguntungkan bukan malah bikin rugi dan kapok untuk melakukan transaksi lagi.
1.Jangan Beli Saham Gorengan
Kamu yang melihat sih enak aja ya beli saham gorengan yang kenaikan harganya kenceng banget. Namun, kamu harus hati-hati juga, harganya boleh naik kenceng, tetapi ketika harga terlalu tinggi, kira-kira bisa dijual enggak?
Soalnya, transaksi saham itu menggunakan sistem mekanisme pasar. Jadi, semakin tinggi harga, berarti bisa bikin tingkat peminat di masa depan semakin rendah juga. Hasilnya, setelah itu harga saham bakal perlahan turun.
Tanda-tanda suatu saham harganya sudah terlalu tinggi sehingga tidak ada peminatnya lagi adalah ketika dalam orderbook semuanya melakukan offer, tetapi tidak ada bid sama sekali. Artinya, pasar sudah menilai harga saham itu sudah terlalu tinggi, jadi untuk apa dibeli?
Dengan begitu, lonjakan harga saham gorengan yang tinggi belum tentu bikin kamu bisa untung besar secara nyata. Soalnya, kalau terlambat jual yang ada menjadi otomatis sleeping investor sampai harganya balik wajar lagi.
2. Jangan Panik Saat Harga Turun
Saat harga saham turun, kamu jangan langsung panik. Asalkan, kamu bukan termasuk kelompok yang melanggar poin pertama alias beli saham gorengan. Jika kamu beli saham berdasarkan fundamental dan punya alasan teknis kuat lainnya, enggak usah takut kalau saham mengalami turun.
Kamu bisa melakukan average down alias beli lagi di harga rendah agar harga rata-rata yang kamu miliki bisa turun. Intinya, kamu simpan saham itu hingga uang di sana benar-benar dibutuhkan atau sudah mencapai target price yang ditentukan.
Soalnya, pergerakan harga saham pasti fluktuatif. Ketika harga saham turun, pasti bakal ada investor yang mengoleksi di harga rendah sehingga harga saham akan balik lagi ke harga wajar atau melebihinya.
3. Jangan Salah Ketik Nama Saham
Salah satu yang paling penting dalam transaksi saham adalah jangan pernah sekali-kali salah mengetik nama saham yang mau dibeli. Soalnya, bisa bikin kamu susah jual.
Misalnya, kamu mau membeli PT Sido Muncul Tbk. atau SIDO, tetapi saat searching di aplikasi sekuritas malah kepencetnya PT Sidomulyo Selaras Tbk. atau SDMU. Memang kelihatannya beda jauh, tapi pernah ada yang salah pencet lho. Apesnya kedua saham itu punya kinerja yang berbeda jauh.
Itu dia cara menjual saham dan tiga tips dalam melakukan transaksi saham. Kalau kelewat tulisan sebelumnya, kamu bisa baca nih: Cara Pilih Sekuritas yang Baik untuk Pemula