13 Cara Menjadi Youtuber Sukses untuk Pemula

cara menjadi youtuber untuk pemula

Youtuber menjadi profesi yang menggiurkan saat ini. Bahkan, banyak bercandaan generasi baby boomers kalau anak zaman sekarang lebih pilih menjadi youtuber daripada dokter. Lalu, bagaimana cara menjadi Youtuber yang sukses? 

Salah satu yang membuat profesi Youtuber menggoda adalah potensi pendapatan dari Adsense hingga endorse-an produk ternama. Bahkan, beberapa Youtuber bisa mencatatkan pendapatan hingga miliaran rupiah. 

BACA JUGA: Begini Jalan Hidup Seorang Content Creator

Hal itu membuat banyak yang ingin menjadi Youtuber. Namun, bagaimana cara menjadi Youtuber yang sukses? Simak 13 cara untuk menjadi Youtuber di sini. 

1. Tentukan Niche

Seperti cara untuk menjadi content creator, cara untuk menjadi youtuber juga wajib menentukan niche terlebih dulu. 

Niche adalah target pasar yang ingin diincar untuk sebuah kegiatan content creator atau marketing. Dengan begitu, konten yang dibuat bisa lebih fokus dan terarah ke segemen yang diincar. Niche bisa berbentuk hobi, lokasi, usia, dan lainnya.

Berhubung Youtuber adalah salah satu jenis content creator, untuk itu kamu yang ingin jadi Youtuber wajib menentukan niche yang dikejar. Sebelum, memulai bikin konten. 

2. Tentukan Konsep

Setelah menentukan niche, calon Youtuber juga harus menentukan konsep kontennya seperti apa. Misalnya, konsep Youtubenya menceritakan kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan niche. Lalu, bisa juga berbentuk skema monolog agar lebih cepat dalam produksinya. 

Konsep yang punya ciri khas yang kuat bakal lebih mampu menarik perhatian audiens. Apalagi, jika menampilkan konsep yang berbeda, bermanfaat, dan sesuai dengan kebutuhan audiens. 

Kalau masih bingung, sifat konsep lebih fleksibel dibandingkan dengan nichel. Kamu bisa mengubah konsep jika dirasa tidak sesuai dengan skema produksi atau lainnya. 

Salah satu konten Youtube dari channel saya yang baru dimulai rutin sejak Februari 2022

3. Pelajari Para Kompetitor

Nah, setelah menentukan niche yang digunakan, seorang Youtuber juga bisa memantau kompetitor yang berada di niche yang sama. Dengan begitu, Youtuber pemula bisa mempelajari konsep-konsep yang menarik untuk digunakan. 

Lalu, youtuber pemula juga bisa menganalisis kira-kira apa yang kurang dari kompetitor hingga justru bisa menjadi nilai lebih untuk channel sendiri. 

Dalam mempelajari kompetitor pun harus teliti mulai dari kapan mereka menerbitkan konten, berapa banyak frekuensinya, konsep pembahasan, pembentukkan materi hingga menarik, dan sebagainya. 

4. Tentukan Target

Biasanya, Youtuber pemula memiliki target agar bisa mulai memonetisasi channelnya. Untuk bisa memonetisasi channel, Youtuber harus punya minimal 1.000 subscriber dan 4.000 jam penonton.

Angka itu bisa dijadikan target awal agar bisa mengejar monetisasi. Nah, setelah mencapai tahapan monetisasi itu, Youtuber harus menentukan target spesifik yang lebih subjektif. Misalnya, ada yang menargetkan bisa mencapai 100.000 subscriber dalam setahun. Itu bisa menjadi target yang harus dikejar. 

5. Buat Channel Youtube

Jika sudah menentukan niche yang akan dikejar. Lalu, konsep dan target juga jelas untuk bisa melibas semua kompetitor. Berarti saatnya memulai bikin channel Youtube. 

Berhubung channel Youtube punya Google, jadi prosesnya bisa lebih mudah cukup log in dengan akun Gmail. Kalau sudah join, calon Youtuber bisa mulai membuat dari deskripsi channel hingga ke pembuatan latar belakang dan foto profil yang sesuai. 

Cara untuk menjadi youtuber pemula sukses

6. Persiapkan Tools yang Dibutuhkan

Setelah channelnya tersedia, seorang Youtuber juga wajib menyiapkan tools yang dibutuhkan untuk produksi. 

Dari pengalaman saya, beberapa persiapan dalam produksi video Youtube membutuhkan microphone khusus, kamera webcam standar untuk bisa gambar lebih jernih, hingga lampu agar gambar video tidak terlalu gelap. 

Menurut saya, itu adalah langkah persiapan sederhana yang bisa dilakukan oleh seorang Youtuber pemula. 

7. Pahami SEO Youtube

Youtuber juga harus memahami search engine optimization (SEO). Berhubung Youtube terintegrasi dengan sistem Google, skema SEOnya tidak jauh berbeda. 

Namun, perbedaan antara SEO Youtube dengan Google adalah perilaku pengguna dalam melakukan pencarian konten. Hal itu membuat keyword yang ada untuk Google belum berarti juga efektif untuk Youtube. 

SEO adalah cara untuk bisa mendapatkan trafik secara organik dengan muncul dari hasil pencarian mesin pencari. Jadi, konten yang dibuat harus sesuai dengan kebutuhan pengguna dan karakter robot yang crawler

8. Jangan Terlalu Perfeksionis

Ibarat kata pepatah, beraksi lebih baik daripada hanya ide yang direnungkan. Jadi, dalam membuat video di Youtube jangan berpikir semuanya harus langsung perfeksionis. Intinya adalah kita harus mulai buat dan posting untuk pertama kalinya. 

Setelah itu, kita bisa melakukan evaluasi dari konten yang sudah dibuat. Jika ada yang kurang bisa kita  sesuaikan agar terus menjadi lebih baik. Hal itu lebih baik daripada hanya berusaha membuat yang terbaik, tapi membutuhkan effort besar sehingga tidak kunjung posting video. 

Kalau kita belum pernah posting video sama sekali, kita tidak bisa mengevaluasi agar menjadi lebih baik juga. Jadi, paling penting adalah berani beraksi tanpa berpikir apakah sudah sempurna atau belum. 

9. Distribusi Video ke Berbagai Channel

Selain mengoptimalka dari sisi SEO, kita juga bisa mendongkrak eksposure penonton video kita dengan memaksimalkan channel yang tersedia. Misalnya, media sosial seperti Facebook, Twitter, TikTok, dan Instagram. 

Kita bisa promo konten video Youtube di berbagai media sosial tersebut. Baik secara langsung berbagi link maupun membuat konten native yang tidak terhubung langsung, tapi setidaknya dapat brand awareness

10. Thumbnail Jadi Part Cukup Penting

Salah satu bagian terpenting dalam Youtube bukan cuma isi konten saja, tetapi juga thumbnail video. Thumbnail adalah gambar awal dari sebuah video. 

Thumbnail harus bisa lebih menggoda dari segi gambar dan penulisan judul. Semakin menarik thumbnail, potensi pengguna lain untuk menonton konten kita juga makin besar. Ibaratnya, thumbnail adalah riasan yang membuat orang ingin tahu konten makin dalam. 

Meskipun hanya berupa gambar, tapi thumbnail berperan penting untuk menarik calon penonton. 

11. Bangun Engagement dengan Penonton

Yaps, hampir semua media sosial wajib untuk membangun engagement dengan penonton. Hal itu disebabkan algoritma media sosial, termasuk Youtube, bakal membantu distribusi secara organik jika engagement semakin tinggi. 

Soalnya, platform menilai konten dengan engagement tinggi berarti disukai oleh banyak orang. Untuk itu, tingkat distribusinya harus diperluas sehingga secara otomatis konten bisa tersebar ke lebih banyak orang. 

12. Konsisten

Setelah melakukan ke-11 hal di atas, satu hal yang paling penting adalah konsisten. Poin konsisten ini bakal berguna untuk SEO dan pengembangan channel. Bentuk konsisten bisa berupa, bahasan disiplin sesuai dengan niche yang dipilih hingga frekuensi tayang konten. 

Jika kita posting konten kadang seminggu sekali, terus sebulan sekali, dan sebagainya membuat eksposure ke brand awareness juga kurang. Untuk itu, bisa targetkan minimal seminggu satu sehingga tanpa sadar akan ada penonton setia. 

13. Analisis dan Evaluasi

Jika sudah konsisten dan menjalankan 11 cara lainnya, tahapan terakhir adalah terus melakukan analisis dan evaluasi setiap hasil kinerja yang sudah kita raih. Lalu, juga pantau channel kompetitor sehingga kita bisa mengetahui arah pengembangannya ke mana agar bisa bersaing dengan ketat. 

Nah, itu tadi 13 cara menjadi Youtuber yang sukses untuk pemula. Kamu siap melangkah untuk jadi Youtuber?

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.