Banyak pertanyaan kenapa gue harus blogging. Lalu, seorang teman juga bertanya, memang blog masih ramai ya. Kan sekarang sudah eranya Youtube. Nah, berikut ada insight dari Semrush, meski untuk outlook 2021 sih.
Memang Semrush mengambil data dari Amerika Serikat, bukan Indonesia. Namun, ini mungkin bisa jadi berhubungan. Nah, gue bakal bagi 11 sub judul tentang outlook blog di sini.
Statistik Pertumbuhan Blogging
Sepanjang 2020, ada 31,7 juta blogger di Amerika Serikat. Jumlah itu sudah naik 10 juta dibandingkan dengan periode 2014.
Secara total ada 500 juta blog dari 1,7 miliar website yang ada di sana. Lalu, 409 juta orang melihat lebih dari 20 miliar halaman website setiap bulan.
Dari total views 20 miliar halaman website per bulan, ada 70 juta posting baru per bulan. Dari 70 juta posting itu ada 77 juta komentar baru setiap bulan.
BACA JUGA: Digital Marketing Mimpi Blogger Bercuan dari Konten
Artinya, rasio 1 postingan bisa dapat lebih dari 1 komentar. Lalu, ada potensi 285,71 views baru dari setiap postingan baru.
Ditambah, peluang blogging mendapatkan exposure dari Google search juga sangat tinggi. Soalnya, ada 89.404 aktivitas pencarian di Google setiap detiknya. Peluang untuk masuk menjadi website yang dicari konsumen semakin besar.
Overview Tren Blogging
Waktu para blogger untuk posting konten terus bertambah setiap tahunnya. Semrush mencatat, blogger hanya menghabiskan 2 jam untuk membuat konten blog sampai dipublikasikan pada medio 2014.
Namun, waktu pembuatan konten sudah semakin lama menjadi rata-rata 6 jam untuk setiap posting pada 2020.
Menghabiskan lebih banyak waktu untuk posting konten blog punya implikasi positif terhadap hasilnya. Konon, dengan menghabiskan 6 jam untuk posting, hasil views yang didaatkan lebih baik 31 persen dibandingkan membuat posting lebih cepat.
Lalu, rata-rata konten berdurasi panjang juga memiliki engagement yang lebih bagus. Konten durasi baca panjang bisa menghasilkan views halaman naik 8 kali lipat, sharing di media sosial naik 3 kali lipat, dan 9 kali lebih banyak prospek monetisasi ketimbang konten durasi baca pendek.
Namun, data itu berbanding terbalik dengan minat orang baca. Rata-rata, waktu yang dihabiskan untuk membaca artikel adalah 37 detik. Lalu, 75 persen orang justru suka baca artikel di bawah 1.000 kata.
Kenapa data kualitas konten berdurasi panjang dengan minat orang baca artikel bisa berbanding terbalik?
Begini, konten yang lebih pendek memang disukai, tetapi konten lebih panjang bisa meningkatkan peringkat dan kunjungan website dari organik search lewat Google. Soalnya lebih komprehensif.
Jika dari konten durasi baca panjang hingga 5 menit, tapi dibaca cuma 37 detik itu adalah keputusan pembaca. Namun, si pembaca tertarik masuk ke konten blog karena melihat konten itu komprehensif.
Apalagi, konten berdurasi panjang juga bisa monetisasi lebih banyak. Misalnya, blog yang menghasilkan pendapatan 50.000 dolar AS per tahun mengatakan konten populer mereka justru yang berdurasi panjang, yakni sebanyak 2.424 kata.
Bayangkan, konten 2.424 kata itu durasi yang sangat panjang. Bahkan, 83 persen lebih panjang dibandingkan dengan rata-rata durasi pendek.
Blogger yang mempublikasikan kontennya setiap hari bisa mendapatkan 57 persen hasil lebih baik ketimbang yang publikasi beberapa kali per pekan.
Memang Apa Efek Tulisan Blog ke Pembaca?
Nah, menariknya di AS tulisan blogger cukup dipercaya lho. Soalnya 46 persen orang mempertimbangkan rekomendasi dari para blogger.
Pengaruh blogger terkenal terhadap pembelian pakaian di AS sebesar 12,4 persen pada 2019. Mayoritas yang mengonversi pembelian setelah melihat blogger terkenal dari generasi milenial.
Enggak cuma blogger terkenal, blogger yang biasa-biasa saja juga memengaruhi pembelian pakaina sebesar 10,7 persen untuk generasi milenial di AS.
Namun, tidak dapat dipungkiri 61 persen mengaku keputusan pembelian berasal dari nonton vlog di Youtube.
Adapun, untuk membuat pengaruh blogger makin kuat adalah memasukkan kutipan sumber berpengaruh. Sayangnya, hanya 37 persen blogger yang menggunakan kutipan dari para ahli ke dalam blog mereka.
Kualitas Postingan Blog
Kamu yang blogger pasti bersemangat setelah mendengar sepertiga blogger di AS berpenghasilan di atas 50.000 dolar AS per tahun atau Rp700 jutaan per tahun.
Namun, para blogger berpenghasilan tinggi itu mengungkapkan saat ini permintaa konten berkualitas tinggi meningkat drastis dibandingkan dengan sebelumnya. Artinya, tantangan untuk menjaga pertumbuhan kinerja juga makin sulit.
Apalagi, 38 persen blogger mengakui kalau salah satu tantangan terbesar mereka adalah membuat konten berkualitas secara konsisten.
Namun, konten blog itu juga membuat edukasi ke konsumen lho. Soalnya, 34 persen pembeli akan menunda pembelian tidak terencana setelah membaca konten blog berkualitas.
Konten berkualitas menjadi salah satu faktor terpenting dalam dunia blogger. Lalu, apa yang paling penting dalam membuat konten berkualitas?
32 persen pembaca setuju konten yang akurat adalah salah satu faktor terpenting dalam kualitas konten.
Adapun, 23,84 persen pembaca menilai kualitas konten yang buruk bisa menghancurkan kredibilitas blog tersebut.
Statistik Pemasaran Blog
Kamu harus tahu 84 persen perusahaan memiliki strategi marketing dengan menggunakan konten. Postingan blog tetap dianggap sebagai konten yang paling efektif di luar email, eBook, maupun kertas putih.
Lalu, dari mana para blogger bisa mendapatkan uang?
Google AdSense menjadi metode monetisasi paling populer untuk para bloggger. Posisi kedua ditempati oleh affiliate marketing.
Blogger bisa menghasilkan pendapatan 2,5 kali lebih tinggi jika menjual produk atau layanan yang dikombinasi dengan AdSense.
Terus bagaimana biar konten blog bisa banyak yang baca?
94 persen blogger memanfaatkan Media Sosial, 63 persen mengoptimalisasi dengan SEO, 66 persen dengan email marketing seperti newsletter, 19 persen menggunakan skema kemitraan dan kolaborasi, 13 persen mengelola komunitas atau forum, 12 persen kolaborasi dengan influencer, dan 15 persen menggunakan layanan berbayar.
Nah, data yang lebih menarik adalah 21 persen blogger justru lebih fokus ke distribusi konten ketimbang kualitas konten.
Apalagi, 70 persen blogger yang bisa berpenghasilan Rp700 juta per bulan adalah yang aktif mendistribusikan konten mereka.
Catatan menarik nih, bisa kamu coba, 40 persen blogger berpenghasilan tinggi menggunakan Mediavine untuk manajemen iklan.
Fakta menarik lainnya, Blogging menjadi platform yang digunakan untuk strategi marketing paling umum ketiga untuk bisnis.
Terus Enaknya Bikin Konten Apa Ya?
Nah, deretan konten menarik yang bisa dibikin antara lain, webinar, acara komunitas, wawancara, konten yang aman, panduan, ebook. Semua konten itu dinilai paling efektif.
Jenis kontenyang paling populer di blog adalah artikel how-to sebanyak 77 persen, listicle 57 persen, dan berita serta tren terkini 47 persen.
90 persen blogger menyertakan gambar dalam posting blog mereka. Gambar menjadi salah penarik minat orang untuk membaca.
Namun, hanya 1 dari 4 blogger yang menambahkan video dalam postingannya. Padahal, 34 persen blogger mengaku hasil viewsnya meningkat saat memasukkan video ke dalam postingan blog.
Blogger yang menambahkan 10 gambar lebih dalam posting blog juga bisa menghasilkan hasil yang lebih baik.
Sayangnya, hanya 3 persen blogger yang menambahkan lebih dari 10 gambar di postingan blognya.
Selain itu, 32 persen blogger setuju hasil riset asli berkontribusi kuat untuk kinerja yang lebih baik.
Berapa Pendapatan dari Blogging?
Beberapa jenis blogger yang punya pendapatan besar antara lain, blogger kuliner dan keuangan.
Blogger kuliner dan keuangan bisa mendapatkan rata-rata pendapatan bulanan Rp132 juta per bulan.
Selain itu, niche tertinggi lainnya adalah blog gaya hidup atau parenting dan perjalanan yang menghasilkan rata-rata Rp72 juta per bulan
Blogger kuliner mendapatkan 42 persen pendapatan dari iklan dan 10 persen dari affiliate marketing.
Lalu, blogger yang menghasilkan di atas Rp100 juta per bulan mendapatkan 42,2 persen dari affiliate marketing.
Di luar iklan dan affiliate marketing, 65 persen blogger menghasilkan uang dari menulis secara freelance.
Secara keseluruhan, rata-rata gaji bulanan blogger di AS mencapai Rp115 juta per bulan.
Untuk itu, 25 persen blogger di WordPress menjadikannya pekerjaan full time.
Adapun, beberapa blogger mengeluarkan modal 10 dolar AS – 50 dolar AS untuk mengembangkan blog mereka.
Bagaiaman dengan tren SEO Blog?
Search engine memang menjadi andalan para blogger berpenghasilan tinggi. Blogger berpenghasilan tinggi 4,3 kali menggunakan riset kata kunci untuk memutuskan apa yang akan ditulis daripada blogger berpenghasilan rendah.
Durasi baca lebih dari 3.000 kata bakal menerima 3,5 kali backlink daripada artikel panjang lainnya.
Lalu, untuk meningkatkan SEO, membuat cuplikan menarik adalah cara efektif untuk mendapatkan trafik dari pesaing.
90 persen data yang dikirmkan keotak adalah visual. Untuk itu, kenapa optimalisasi gambar untuk SEO sangat penting.
Memperbarui posting blog juga bisa meningkatkan trafik sebesar 106 persen kali. Jadi, jangan bolong-bolong ya postingnya.
Jadi Apakah Blogging masih Relevan?
Begini, saat ini dalam mengembangkan blog bukan lagi dengan sekadar membuat konten paling kreatif dan mengeluarkan artikel sebanyak mungkin.
Salah satu rahasia untuk menjaga blog tetap relevan sampai saat ini adalah dengan memperkuat distribusi konten.
Namun, tetap saja, dalam distribusi konten dibutuhkan konten relevan dengan kondisi saat ini.
Mau berbagi insight nge-blog? yuk tulis di kolom komentar.