Zomato IPO di India lagi jadi topik heboh di sana. Mungkin, seheboh IPOnya Bukalapak di Indonesia. Namun, bagi masyarakat Indonesia, ada kenangan tersendiri dengan Zomato.
Zomato sempat ada di Indonesia selama 7 tahun. Memulai kisahnya pada 2013, tetapi harus berakhir pada akhir 2020 kemarin. Zomato memutuskan hengkang dari Indonesia. Alasannya karena pandemi Covid-19.
Nah, tak terdengar kabarnya, ternyata startup asal India itu dikabarkan berencana IPO dengan target dana terhimpun sekitar Rp18,85 triliun.
Jika terealisasi semua, maka Zomato bakal memecahkan rekor IPO di India yang sebelumnya dipegang oleh Tata Consultancy Service senilai Rp16 triliun pada 2004.
Zomato IPO dengan menawarkan harga perdananya sekitar Rp14.500 per saham. Dengan harga itu, valuasi Zomato ditaksir sekitar Rp116 triliun.
Unicorn India Pertama yang IPO
Rencana IPO Zomato jelas menarik perhatian investor di India. Bukan apa-apa, India memiliki banyak unicorn, tetapi tidak satu pun dari perusahaan teknologi itu yang melantai di pasar saham.
Dengan kondisi itu, banyak analis prihatin melihat kelakuan startup India. Sudah mengumpulkan ratusan juta dolar dari private equity, tetapi mereka tidak memberikan para investornya jalan keluar lewat IPO.
BACA JUGA: Arteta Out Sebagai Bentuk Emosi Terpendam Para Pendukung The Gunners?
Yaps, IPO memang jadi jalan keluar bagi para investor eksisting sebuah startup. Enggak usah mikir yang negatif karena itulah siklus kehidupan. Dengan begitu, terjadi pergantian investor yang bakal membantu sokong dana si startup tersebut.
Ya untung-untung, startup itu masih terus bisa bertumbuh sehingga valuasi terus naik dan investor terkini bisa cuan juga.
Dikutip dari CNN, mitra modal ventura di sana Blume Ventures Ashish Fafadia mengatakan IPO itu adalah awal dari janji ekosistem digital India yang mual terpenuhi.
“Kami akan melihat bagaimana kinerja Zomato setelah IPO dan bagaimana mereka bisa mencapai target kuartalan. Ujian jangka panjang untuk Zomato adalah mampu menjadi bisnis yang menguntungkan,” ujarnya.
Sejarah Zomato dan IPO yang Mendebarkan
Zomato didirikan di New Delhi pada 2008 oleh Goyal. Kini, Zomato disebut punya 5.000 karyawan dengan jangkauan lebih dari 10.000 kota di 24 negara hingga mencapai Slovakia dan Afrika Selatan. Namun, mereka sudah angkat kaki dari Indonesia.
Sebelum IPO pada tahun ini, perusahaan milik Goyal itu mengakuisisi Uber Eats di India. Aksi itu dianggap kemenangan startup lokal melawan pemain global.
Namun, seperti akuisisi bisnis Uber oleh Grab di Asean, akuisisi bisnis Uber Eats oleh Zomato dilakukan dengan share swap. Jadi, Zomato dapat bisnis Uber Eats di India, tetapi sebagai gantinya harus ditukar dengan 10 persen saham Zomato.
Artinya, uber memiliki 10 persen saham Zomato yang bakal IPO dalam waktu dekat.
Sementara itu, banyak yang menyanjung rencana IPO Zomato ini sebagai jalan untuk startup India lainnya untuk melantai di bursa. Salah satunya Flipkart, Unicorn India yang mendapatkan pendanaan dari Walmart. Konon, valuasi eCommerce itu kini tembus 38 miliar dolar AS.
Di sisi lain, IPO Zomato cukup mendebarkan karena kegagalan IPO Deliveroo yang terjadi pada awal 2021. Zomato dan Deliveroo bisa dibilang memiliki sektor bisnis yang mirip. Akankah IPO Zomato bisa melepas kutukan Deliveroo? apalagi dia melantai di tengah pandemi saat ini.