Asuransi sering dipandang sebelah mata. Alasannya, asuransi bikin pengeluaran tambahan, padahal belum tentu terpakai. Memang, apa sih sebenarnya asuransi itu, apakah kita wajib punya? lalu, gimana cara pilih asuransi yang benar?
- Sejarah Asuransi di Dunia
- Sejarah Asuransi di Indonesia
- Apa Asuransi Itu?
- Lalu, bagaimana cara kerja asuransi hingga bisa menanggung risiko?
- Kalau Ikut Asuransi, Terus Tidak Digunakan Rugi Dong?
- Jenis-jenis Asuransi
- Produk Asuransi Pengembangan
- Tips Cara Pilih AsuransiÂ
Sejarah Asuransi di Dunia
Jika melihat sejarahnya, dunia asuransi dimulai untuk menjamin risiko pembiayaan pada masa Babilonia sekitar tahun 4.000 – 3.000 sebelum masehi. Jadi, dulu orang berdagang dengan kapal melintasi lautan yang pastinya butuh modal. Para pedagang itu pun mengambil kredit untuk modal berlayar.
Dalam memberikan pinjaman kepada pedagang, ada kontrak yang menuliskan jika pengiriman barang hilang atau gagal di laut akibat badai besar atau perompak, maka pinjaman tidak harus dilunasi. Premi asuransi pembiayaan itu pun dihitung masuk ke dalam bunga pinjaman.
Namun, jika ada debitur yang membuat klaim palsu atas barang yang hilang di kapal bisa mendapatkan hukuman semacam pidana. Asuransi pembiayaan sektor kelautan ini sangat populer hingga abad ke-15.
Perkembangan asuransi pun merambah ke berbagai sektor. Salah satunya, sektor kematian. Pada tahun 100 sebelum masehi di era Romawi Kuno, mulai dikenal sejenis asuransi jiwa.Â
Kunci Utama
- Asuransi pertama di dunia untuk meredam risiko bisnis pembiayaan di sektor pelayaran
- Asuransi ada bukan untuk investasi, melainkan meredam risiko yang tak terduga di masa depan
- Uang premi asuransi yang tidak kembali jika tidak digunakan tetap bisa bermanfaat untuk pertanggungan orang lain
- Perhatikan detail kesepakatan dalam polis agar ekspektasimu dalam menggunakan asuransi sesuai dengan realita
- Sebelum memilih asuransi, kamu bisa cari perbandingannya agar bisa menemukan yang benar-benar cocok dengan berkunjung ke website Lifepal
Semua bermula dari kepercayaan orang Romawi Kuni kalau siapapun yang tidak diberi pemakaman yang layak, bisa menjadi hantu penasaran. Dari situ, orang Romawi Kuno ingin memastikan setiap orang dimakamkan dengan cara yang benar.Â
Namun, untuk melakukan pemakaman yang benar membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bahkan, terkadang, biaya itu menjadi penghalang orang untuk melakukan pemakaman yang layak.
Caius Marius, seorang pemimpin militer Romawi, pun membuat klub pemakaman yang anggotanya adalah pasukannya. Jadi, klub itu bakal mengumpulkan iuran dari seluruh anggotanya yang akan digunakan untuk biaya pemakaman jika ada anggotanya yang meninggal.
Praktek ini pun berkembang lebih luas dengan memberikan uang santunan kepada keluarga yang ditinggalkan. Bisa dibilang, inilah konsep dasar dari asuransi jiwa.
Sejarah Asuransi di Indonesia
Sejarah asuransi di Indonesia juga dimulai pada abad ke-19 saat zaman penjajahan Belanda. Waktu itu, pemerintahan Hindia Belanda mendirikan perusahaan asuransi kerugian pertama, yakni Bataviasche Zee End Brand Asrantie Maatschappij pada 1853.
Asuransi itu memberikan perlindungan terhadap risiko kebakaran dan pengangkutan. Jadi, asuransi ini berfungsi untuk meredam risiko dalam aktivitas perkebunan dan pengiriman barang rempah-rempah.
Keberadaan asuransi itu dianggap perlu oleh pemerintah Hindia Belanda demi menjamin keberlangsungan bisnis mereka. Dengan adanya asuransi, bisnis mereka terjamin dari risiko dalam proses panen hingga pengiriman barang ke Negeri Belanda.
Apa Asuransi Itu?
Jika melihat historisnya di dunia dan Indonesia, secara umum asuransi adalah cara untuk meredam potensi risiko tak terduga di masa depan. Dengan adanya asuransi, risiko tak terduga itu bisa diselamatkan dengan uang pengganti atau dalam kasus asuransi kredit, tidak perlu melanjutkan pembayaran cicilan utang.
Di sini, asuransi tidak wajib menanggung 100 persen risiko yang terjadi, tetapi setidaknya bisa meredamnya.
Lalu, bagaimana cara kerja asuransi hingga bisa menanggung risiko?
Untuk bisa meredam risiko tidak terduga, asuransi mengenakan biaya premi asuransi yang harus dibayarkan dalam periode tertentu untuk setiap polisnya.
Polis adalah surat perjanjian asuransi antara pihak asuransi dengan nasabahnya
Uang premi yang dibayarkan pengguna asuransi itu akan dikelola oleh perusahaan dengan diinvestasikan ke aset-aset yang aman. Dengan begitu, perusahaan asuransi dapat menanggung setiap risiko sesuai perjanjian polis tanpa khawatir tidak ada uang untuk membayar kerugian yang dialami nasabahnya.
Investasi perusahaan asuransi pun cenderung beragam, mayoritas menempatkannya di deposito dan surat berharga negara yang tingkat risiko rendah dan likuiditasnya bagus. Namun, sebagian kecil juga diinvestasikan ke saham yang memiliki risiko lebih tinggi.
Kalau Ikut Asuransi, Terus Tidak Digunakan Rugi Dong?
Ingat lagi, konsep asuransi adalah meredam potensi risiko yang tak terduga di masa depan. Jika tidak digunakan, berarti harusnya kita bersyukur karena tidak ada risiko dalam kehidupan. Lalu, kemana uang asuransinya?
Secara kasar, uang premi asuransi yang dibayarkan bisa digunakan untuk membantu anggota asuransi lainnya yang ketiban sial. Kesannya memang kita menjadi rugi, tetapi setidaknya uang itu bisa berguna untuk membantu orang lainnya.Â
Lagipula, tujuan ikut asuransi bukan ingin uang kembali, tetapi agar jika ada risiko bisa mendapatkan penggantian kerugiannya. Misalnya, ikut asuransi kesehatan selama setahun, ternyata setahun itu sehat, ya tidak masalah berarti bagus. Cuma kalau sakit, pihak asuransi bisa bantu dana pengobatan sesuai polis sehingga uang yang dikeluarkan juga lebih sedikit.
Jenis-jenis Asuransi
Sebelum ke cara pilih asuransi yang benar, kamu harus paham dulu nih jenis-jenis asuransi. Secara umum, jenis asuransi di Indonesia ada tiga.Â
1. Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan bertujuan untuk memberikan perlindungan dengan jaminan biaya kesehatan bagi nasabah asuransinya.
Di sini, asuransi bakal menanggung biaya rumah sakit jika nasabahnya mengalami sakit atau kecelakaan hingga butuh pengobatan. Namun, biaya yang dikeluarkan asuransi akan dibatasi sesuai perjanjian polis.
Lalu, asuransi kesehatan sendiri punya banyak jenisnya. Dari cuma asuransi kesehatan rawat jalan, rawat inap, penyakit kritis, sampai paket lengkap keseluruhannya. Tentunya, yang paket lengkap bakal dikenakan tarif premi yang lebih mahal. Soalnya, manfaat yang diterima juga lebih besar.
Pertanyaan Terbanyak, Jika Sudah Punya BPJS Kesehatan, Wajib Punya Asuransi Kesehatan Swasta Nggak?
Ini pertanyaan terbanyak yang pernah saya dengar. BPJS Kesehatan bisa dibilang asuransi kesehatan super. Dengan tarif premi yang terjangkau, BPJS Kesehatan bisa mencakup rawat jalan, inap, hingga penyakit kritis. Kerugian yang dibayarkan pun bisa 100 persen tanpa biaya.
Namun, dari tingkat super BPJS Kesehatan berujung kepada layanannya yang berbelit-belit. Itu wajar karena anggota asuransinya satu negara dengan tarif yang terjangkau. Bahkan, beberapa gratis.
Kalau gitu masih butuh nggak nih asuransi swasta kalau sudah punya BPJS Kesehatan?
Menurut saya, jika status kamu single, tampaknya tidak ada masalah cukup mengandalkan BPJS Kesehatan. Namun, jika sudah berkeluarga, saran sih sebaiknya menyiapkan asuransi swasta juga untuk proses yang lebih cepat.
Soalnya, kita nggak pernah tahu risiko terkait kesehatan. Ditambah sudah berkeluarga yang berarti tanggungan juga makin banyak.
2. Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa bertujuan untuk menanggung biaya hidup keluarga yang ditinggalkan oleh kepala keluarganya. Dengan begitu, orang yang ditinggalkannya tidak mengalami masalah finansial ketika ditinggal kepala keluarga.
Nantinya, keluarga yang ditinggalkan bakal mendapatkan uang pertanggungan dari asuransi jiwa sesuai dengan perjanjian di polis.
Dalam menggunakan asuransi jiwa, kamu harus menghitung berapa uang pertanggungan yang ideal untuk keluarga. Konsep menghitung uang pertanggungan ada banyak, tetapi salah satu yang ideal adalah menghitung total pendapatan bulanan dikali dengan lama dana tersedia untuk menopang hidup.
Lalu, ada juga menghitung uang pertanggungan dengan besaran bunga atau return jika uang itu disimpan di produk seperti deposito atau surat berharga negara.
Menghitung uang pertanggungan ini penting, agar asuransi jiwa yang kamu bayarkan sesuai dengan kebutuhan. Soalnya, tarif premi asuransi akan menyesuaikan dengan uang pertanggungan yang diharapkan.
3. Asuransi Umum
Asuransi umum adalah perlindungan untuk risiko kerugian dan kehilangan yang dialami nasabah asuransi. Misalnya, asuransi kendaraan bermotor, rumah, sampai sekarang ada asuransi untuk smartphone.
Inti dari asuransi ini adalah mengganti rugi biaya yang hilang akibat kerusakan atau kehilangan barang yang sudah diasuransikan.
Produk Asuransi Pengembangan
Di luar ketiga asuransi itu, ada juga asuransi dikembangkan sehingga menjadi jenis baru. Sejauh ini, ada dua asuransi hasil pengembangan:
1.Asuransi Pendidikan
Asuransi pendidikan bisa dibilang kombinasi antara menabung dengan asuransi jiwa. Jadi, nasabah asuransi pendidikan akan membayarkan premi setiap bulan atau tahunnya hingga periode tertentu dengan tujuan untuk pendidikan anaknya.
Di sini, asuransi akan mengelola dana nasabahnya di instrumen pasar uang seperti deposito bank, jadi layaknya menabung di bank.
Kelebihan asuransi pendidikan adalah ketika orang tuanya meninggal, anaknya bakal dapat uang pertanggungan dari asuransi pendidikan tersebut. Jadi, anaknya bisa tetap sekolah dan hidup dari uang pertanggungan asuransi tersebut.
Kelemahan dari produk ini adalah, uang yang dibayarkan hanya bisa dicairkan di periode yang sudah ditentukan dalam polis saja. Balik lagi, ini kan tujuannya asuransi ya bukan investasi.
2. Asuransi Unit Link
Jika asuransi pendidikan adalah kombinasi antara asuransi jiwa dengan tabungan, nah kalau unit link adalah kombinasi antara asuransi jiwa dengan investasi. Namun, sesungguhnya fungsi asuransi unit link bukanlah untuk mendapatkan keuntungan dari investasi, tetapi agar dapat tetap memiliki asuransi jiwa, meski sudah tidak bisa bayar preminya lagi.Â
BACA JUGA: Sejarah Asuransi Unit Link dan Penyebab Sering Disebut Penipuan
Nantinya, sisa premi akan dibayarkan menggunakan uang hasil investasinya. Lalu, dengan skema unit link, nasabah asuransi tidak perlu risau dengan kenaikan premi setiap tahun karena bisa ditanggung dengan hasil investasi.
Namun, banyak yang salah kaprah dengan asuransi unit link sehingga baru hitungan 5 tahun sudah mau dicairkan. Padahal, dalam tahun-tahun pertama, asuransi jenis ini banyak menggunakan uang preminya untuk biaya akuisisi.
Di sinilah yang bikin nama asuransi unit link tercoreng. Untuk itu, kamu yang mau menggunakan asuransi unit link, tujuannya tetap adalah asuransi dengan timeframe yang lebih panjang tanpa perlu khawatir adanya kenaikan biaya premi tahunan. Soalnya, semua itu bisa diamankan oleh hasil investasi yang sudah kita lakukan sejak awal di unit link.
Tips Cara Pilih AsuransiÂ
Lalu, apakah kita wajib memiliki semua jenis asuransi itu? jawabannya, tidak ada yang wajib, tapi lihat lagi bagaimana dengan kebutuhanmu. Semua kembali lagi, seberapa besar pendapatan dan pengeluaranmu dan bagaimana rencana investasi dan asuransi yang disiapkan.Â
Jika ditanya mana yang paling penting, asuransi jiwa, kesehatan, atau umum? pasti jawaban setiap orang akan berbeda-beda. Namun, untuk memilih asuransi ada tips secara umum yang bisa kamu jadikan patokan nih.
- Coba riset asuransi apa yang dibutuhkan dan cari perusahaan asuransi yang kamu percaya bisa bertahan jangka panjang. Soalnya, asuransi, terutama jiwa, kesehatan, dan pendidikan membutuhkan waktu jangka panjang sekali. Biar kamu nggak bingung, bisa pelajari penawaran produk asuransi dari berbagai perusahaan di asuransi LifepalÂ
- Dalam mencari asuransi yang cocok, kamu harus perhatikan biaya premi dan detail manfaat dan pengecualian klaim manfaat di polisnya.Â
- Jangan tergiur dengan iming-iming investasi sambi asuransi, ingat tujuanmu asuransi adalah untuk meredam risiko tidak terduga di masa depan. Jika ada keuntungan yang diperoleh di masa depan dari investasi seperti unit link, itu hanyalah bonus
Dari sini, kamu harusnya sudah paham dengan manfaat dari asuransi. Namun, bukan berarti kamu harus memaksakan diri untuk punya asuransi. Jika belum mampu, ya untuk asuransi kesehatan masih ada BPJS Kesehatan, tapi kalau sudah mampu baru jajal asuransi swasta.
Namun, berkali-kali saya tekankan di tulisan ini, asuransi itu bukan ajang kamu mencari cuan. Asuransi adalah cara kamu untuk meredam risiko yang tak terduga di masa depan. Jadi, sudah tau cara pilih asuransi yang benar? berarti siap bikin asuransi sekarang? #AsuransiLifepal
Gue tuh dari dulu takut ikut asuransi soalnya agen asuransi sering ngibul gitu nggak sih? Temen gw ditawarin unitlink, 5 taun dananya malah berkurang setengahnya, bukannya naik