Cardano menjadi salah satu cryptocurrency yang disoroti pada tahun ini. Selain kini bertengger sebagai crypto terbesar ketiga di dunia, crypto berkode ADA ini juga punya beberapa rencana besar di tahun ini.
Salah satu yang paling besar adalah rencana hard fork Alonzo. Mungkin, kamu banyak yang belum tahu tentang hard fork dalam dunia cryptocurrency. Jadi, gue bakal mulai jelasin dari apa itu hard fork hingga bagaimana kisah Cardano.
Apa Itu Hard fork?
Hard fork bukanlah garpu keras, melainkan sebuah momentum pembaharuan sistem protokol blockchain. Jujur, bakal ribet untuk bahas lagi apa itu protokol dan blockchain.
Secara ringkas, hard fork adalah momentum pembaruan update sehingga para pengguna cryptocurrency itu bakal beralih ke software protokol terbaru.
Hard fork dilakukan dengan beberapa tujuan seperti, memperbaiki risiko keamanan di versi lama, menambah kegunaan cryptocurrency, sampai untuk menerbitkan koin terbaru.
Hard fork pun memiliki dampak positif dan negatif lho.
BACA JUGA: Cardano To The Moon, Bisa Jadi Koin Senilai Jutaan Rupiah Enggak Ya?
Dampak positifnya, hard forks bisa memecahkan masalah dalam jaringan yang lama. Misalnya, jaringan lama terlalu lambat menjadi lebih cepat.
Terus, hardforks yang mengarah ke pembentukan aset digital baru bakal disambut meriah oleh komunitas. Soalnya, bakal ada koin gratis saat penerbitannya.
Di sisi lain, ada dampak negatif dari hardfoks, yakni volatilitas harga cryptocurrency bisa tinggi. Jadi, harga bisa naik drastis dan turun drastis dalam sekejap.
Lalu, Apa yang Terjadi dengan Cardano?
Cardano lagi berencana melakukan hard fork Alonzo. Aksi ini adalah peningkatan terbesar dalam jaringan Cardano yang berencana mengimplementasikan smart contract. Kehadiran fitur smart contract banyak dinanti oleh pemilik ADA hingga bikin harga sahamnya melejit hampir 100 persen dalam sebulan terakhir.
Nah, setelah jaringan hard fork Alonzo ini rampung. Cardano baka bisa membuat dan menerapkan smart contract sendiri di blockchain ADA, sehingga membuka jalan bagi pembuat aplikasi desentralisasi.
Pembaruan sistem Cardano Alnzo diharapkan rampung pada kuartal III/2021. Dengan begini, era Shelley di Cardano akan berakhir dan masuk ke fase Goguen.
Apa itu Shelley dan Goguen?
Kenali Fase Pengembangan Cardano
Cardano memiliki enam fase pengembangan. Saat ini, sudah mencapai fase kedua, yakni Shelley. Memang apa saja rencana besarnya? dan apa saja sih fasenya tersebut?
Fase pertama BYRON – mengatur kode dasar Cardano. Pada tahap ini, penggunannya bisa meukar mata uang ADA. Lalu, bisa juga menambang ADA dengan algoritma konsesus proof of stakenya ADA.
Proof of Stake adalah konsep investasi aset kripto di mana seseorang dapat menambang atau memvalidasi transaksi aset krupto sesuai dengan jumlah koin yang dipegangnya. Semakin banyak koin yang dimiliki, maka penambang bisa punya daya tawar lebih tinggi untuk menambang aset kripto.
Fase kedua SHELLEY – fase kedua ini, ADA mulai fokus ke desentralisasi jaringan dengan menyiapkan insentif bagi pengguna untuk menjadi host nodenya sendiri. Tujuan dari era ini adalah memastikan bahwa node atau komputer individu dijalankan oleh kelompok peserta jaringan yang beragam atau tidak terpusat.
Bisa dibilang ini tahapan pembentukkan komunitas dari ADA agar semakin luas lagi.
Fase ketiga GOGUEN – di sini, ADA mulai memperkenalkan smart contract ke jaringan blockchainnya. Dengan begitu para pengembang aplikasi bisa membuat aplikasi terdesentralisasi dalam blockchain Cardano.
Tahap ini menjadi penting karena menambah fungsi Cardano menjadi luas lagi. Artinya, bisa menambah permintaan menjadi lebih tinggi ke depannya.
Saat ini, Cardano baru mulai masuk ke tahap awal fase Goguen. Perkembangan selanjutnya terjadi sepanjang akhur 2021 ini.
Fase keempat BASHO – pada fase ini ADA bakal mampu memproses lebih banyak transaksi lagi. Nantinya di era ini bakal diperkenalkan side chain.
Side chain adalah blockchain baru yang terhubung dengan blockchain induknya. Side chain menjadi cara agar jaringan bisa menggunakan lebih banyak blockchain.
Fase Kelima VOLTAIRE – Tahap ini memiliki target untuk membuat sistem pemungutan suara dan proses bendahara untuk keberlanjutan crypto dan blockchain itu ke depannya.
Nantinya, pengguna bisa memutuskan arah pengembangan jaringan ke depannya mau seperti apa lewat pemungutan suara.
Perkembangan Fase Shelley
Cardano sudah menjalani fase Shelley sejak 29 Juli 2020. Dalam fase Shelley tahap akhir ini, ADA menambah fitur baru seperti protokol bukti kepemilikan, yakni Ourobors sampai skema insentif dan delegasi berupa reward kepada partisipandi jaringan blockchainnya.
Dengan insetif itu, Cardano telah meningkatkan jumlah peserta yang menggunakan jaringan blockchainnya tersebut.
Hampi setahun lebih, fase Shelley telah memperkenalkan dua hard fork utama, yakni Allegra dan Mary.
Allegra memperkenalkan mekanisme penguncian token yang membuat pengguna bisa mengunci token Cardano. Penguncian token itu sebagai persiapan untuk voting on-chain yang akan dikembangkan pada fase Voltaire, atau fase yang terakhir.
Mary memperkenalkan dukungan token untuk token asli Cardano, yakni CNT. Token asli ini mirip dengan standar token ERC Ethereum.
Dengan token CNT itu pengguna bisa membuat dan menggunakan token sendiri di blockchain Cardano, termasuk token non-fungible (NFT).
Tahapan Hard fork Alonzo
Nah, untuk hard fork Alonzo direncanakan bakal dibagi ke dalam tiga tahap, yakni Alonzo Biru, Putih, dan ungu.
Setelah tahap Alonzo ungu selesai, bakal ada dua tahap yang lebih kecil, yakni Alonzo merah dan Alonzo hitam.
Apa perbedaan setiap tahap Alonzo itu? intinya setiap tahap bakal menambahkan lebih banyak pengguna ke testnet untuk identifikasi bug yang perlu diperbaiki.
Alonzo Biru akan memperkenalkan smart contract dengan sekitar 50 peserta teknis.
Lalu, ALonzo Putih akan menambahkan lebih banyak fitur dan cakupan peserta yang lebih luas ke Alonzo Biru. Ratusan pengguna baru akan menjalani boot camp untuk menguji kemampuan jaringan.
Alonzo Ungu akan menjadi testnet ke publik dan ribuan peserta bakal gabung ke jaringannya. Dalam tahap ungu ini juga akan dibagi dua periode, yakni ungu muda dan ungu tua. Ungu muda untuk smart contract sederhana, sedangkan ungu tua untuk yang lebih kompleks.
Lalu, tahapan Alonzi merah dan hitam yang terakhir sebagai tahapan cadangan untuk perbaikan bug akhir atau pembersihan mempersiapkan rilis final hard fork.
Nah, dari deretan cerita tentang Cardano ini, apakah membuat kamu tertarik untuk koleksi ADA? Kalau tertarik, kamu bisa beli crypto dengan PLUANG.
Gabung PLUANG lewat kode referral saya: SURY691055